4 Tips Hindari Sambaran Petir dari Pakar ITB

Rabu, 18 Desember 2019 06:46 WIB

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat disertai angin kencang dan petir menurut BMKG berpotensi terjadi hingga 19 Desember 2019. Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat mengatakan saat pancaroba atau peralihan dan memasuki musim hujan seperti sekarang ini tergolong rawan sambaran petir. Kemunculannya yang tiba-tiba bisa diperkirakan sebelumnya dari potensi hujan dan kondisi awan.

Menurut Syarif, awan petir terbentuk oleh penguapan dari sinar matahari. Di dataran pulau besar aktivitas petir dimulai sekitar pukul 11.30 dan berakhir pukul 20.00. “Puncaknya sekitar pukul 3-4 sore,” katanya kepada Tempo, Selasa, 17 Desember 2019.

Waktu petir itu terkait kebutuhan sinar matahari untuk penguapan air ke atas dari pagi sampai siang hari. “Ketika musim hujan jarang matahari muncul jumlah petirnya tidak terlalu banyak.”

Saat mendung, kata Syarif, jangan beraktivitas di tempat terbuka atau yang menonjol seperti di atas bukit atau gunung. “Kalau ada obyek yang tinggi di sekelilingnya seperti pohon atau bangunan mendekatlah ke arah itu,” ujar pengajar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu.

Namun jika mendekat ke pohon yang tunggal di area terbuka juga orang harus menjaga jarak aman, sebab pohon itu berdiri menonjol dan berpotensi tersambar petir. “Sekali petir menyambar pada satu obyek, orang dalam radius dua meter bisa kena imbas dan fatal,” kata Syarif.

Advertising
Advertising

Pada kondisi orang di tempat terbuka dan tidak sempat mendekat ke benda yang lebih tinggi, dia menyarankan agar jongkok atau tiarap supaya tubuhnya tidak menjadi bagian yang menonjol.

Perlindungan lain dari sambaran petir yaitu masuk ke dalam mobil. Menurut Syarif semua benda yang berkerangka logam seperti mobil, ekskavator, pun menara radio, dan menara listrik, di bagian dalam atau tengahnya aman meskipun kena sambaran petir. “Karena logam itu menyalurkan petir di bagian luar, bagian dalamnya aman,” kata dia.

Dalam kondisi di jalan dan hujan petir, mobil bisa terus melaju kecuali sepeda motor karena penunggangnya lebih berisiko tanpa perlindungan struktur logam.

Sementara di kolam renang, kata Syarif, pada dasarnya aman. “Karena arus listriknya (petir) terbagi secara merata.” Lain cerita di lautan. Insiden kapal layar tersambar petir ujarnya telah banyak terjadi. Orang yang main jetski juga rawan tersambar karena menonjol di atas permukaan air.

Hingga 19 Desember mendatang menurut BMKG, hujan lebat disertai angin kencang atau petir masih berpotensi terjadi. Wilayahnya meliputi Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka, Belitung. Kemudian Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.

Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

1 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

2 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

4 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

4 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

4 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

5 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

6 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya