Rancangan bangunan di Mars untuk astronot pertama di Planet Merah itu. Ini karya salah satu pemenang Tantangan Habitat Mars 3D. (NASA)
TEMPO.CO, Jakarta - CEO SpaceX Elon Musk membeberkan rencana menjajah planet merah alias Mars. Dia mengungkap target mengirim satu juta orang ke Planet Merah dalam 30 tahun ke depan, dimulai tahun ini.
Musk membuka rencananya melalui postingan akun Twitter pribadinya @elonmusk. Di sana dia menjelaskan bahwa SpaceX akan mengirim tiga penerbangan Starship sehari—sekitar 1.000 per tahun. Dia berambisi membuat perjalanan ke Mars tersedia bagi hampir semua orang yang menginginkannya.
“Perjalanan ke Mars harus sedemikian rupa sehingga siapa pun dapat pergi jika mereka mau, dengan pinjaman yang tersedia bagi mereka yang tidak punya uang,” tulis Musk di akunnya pada 17 Januari 2020. Miliarder asal Amerika Serikat itu juga berjanji akan membuka banyak lowongan pekerjaan untuk misi ke Mars.
Satu pengikut Musk lalu ada yang bertanya: "Jadi satu juta orang pada tahun 2050?" Musk yang juga pendiri Tesla itu menjawab singkat, "Ya."
SpaceX Elon Musk Kirim Penumpang Misterius ke Bulan. Kredit: SpaceX/Twitter
Namun, sebelum seseorang mengemas tas untuk bersiap menuju Mars, penting untuk diingat bahwa Starship—pesawat yang dirancang untuk terbang ke Mars—belum paripurna. Musk mengatakan prototipe Starship baru mungkin akan diluncurkan segera.
“Penerbangan pertama mudah-mudahan dua hingga tiga bulan lagi,” demikian klarifikasi Musk tentang Starship, seperti dikutip laman Ladbible, baru-baru ini.
Pengusaha berusia 48 tahun itu dikenal ambisius. Untuk hidup di Mars membutuhkan makanan, air, dan yang paling penting oksigen. Jadi dipastikan masih ada beberapa detail untuk membuat Musk sibuk sampai targetnya yang hingga 2050 itu.
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
13 hari lalu
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.