Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 13 Astronot Baru NASA Calon Penakluk Mars

image-gnews
13 Astronot Baru NASA. Kredit: The Verge
13 Astronot Baru NASA. Kredit: The Verge
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Program astronot lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA sudah digelar lebih dari dua tahun, dan 13 astronot baru akhirnya resmi bergabung dengan NASA. Beberapa orang di antaranya kemungkinan akan disiapkan untuk program Mars yang ditetapkan tahun 2030.

Tiga belas orang tersebut terdiri dari enam perempuan dan tujuh laki-laki, dua di antaranya adalah berasal dari badan antariksa Kanada, CSA. Mereka berlatih sejak 2017, dan berpartisipasi dalam upacara kelulusan pertama untuk para astronot pada Jumat, 10 Januari 2020, di Pusat Antariksa Amerika Johnson Space Center, Houston.

"Orang-orang ini mewakili yang terbaik dari Amerika, dan luar biasa bagi mereka untuk bergabung dengan korps astronot kami. Tahun ini menandai kembalinya peluncuran astronot Amerika di roket Amerika dari tanah Amerika, dan akan menjadi tahun penting bagi kemajuan program Artemis kita dan misi ke Bulan dan seterusnya,” ujar Administrator NASA Jim Bridenstine, seperti dikutip Daily Mail, akhir pekan lalu.

Mereka adalah Kayla Barron, Zena Cardman, Raja Chari, Matthew Dominick, Warren Hoburg, Jonny Kim, Jasmin Moghbeli, Loral O’Hara, Francisco Frank Rubio, Jessica Warkins, Joshua Kutryk, Jennifer Sidey-Gibbons, dan Kayla Barron.

Selama upacara kelulusan, mereka diberi pin perak yang melambangkan Mercury 7—kelompok astronot pertama NASA yang dipilih pada 1959. Ketigabelas orang ini terpilih dari sekitar 18.000 pelamar. Mereka kemudian akan diberikan pin emas setelah mereka menyelesaikan spaceflight pertama mereka.

NASA memiliki rencana untuk mengirim wanita pertama dan pria berikutnya ke permukaan Bulan pada 2024 dalam misi Artemis, serta mengeksplorasi Mars yang ditargetkan pertengahan 2030-an.

Selama pelatihan, mereka diberikan materi pengajaran, praktik, dan pengujian dalam spacewalking, robotika, sistem stasiun luar angkasa internasional, kecakapan jet T-38 dan bahasa Rusia.

Keterampilan baru akan membantu mereka mengembangkan pesawat ruang angkasa, dan mendukung tim saat ini di ruang angkasa, serta pada akhirnya bergabung dengan jajaran 500 orang yang telah mendapat kehormatan pergi ke luar angkasa.

Termasuk kelas saat ini, NASA saat ini memiliki 48 astronot aktif dalam korpsnya dan agensi tersebut berencana membuka aplikasi untuk kandidat astronot baru dalam waktu dekat.

"Saya ucapkan selamat kepada pria dan wanita luar biasa ini, menjadi lulusan pertama dari program Artemis,” ujar Ted Cruz dari Texas, seorang pembicara di acara itu. "Mereka adalah pelopor perbatasan terakhir yang karyanya akan memperkuat kepemimpinan Amerika di ruang angkasa untuk generasi yang akan datang.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misi Artemis, yang ditetapkan untuk 2024, akan melihat wanita pertama dan pria berikutnya berdiri di permukaan tetangga bintang terdekat kita. NASA mengatakan akan menggunakan teknologi inovatif untuk mengeksplorasi lebih banyak permukaan Bulan dari sebelumnya.

Artemis akan menjadi misi besar kedua ke Bulan yang dioperasikan oleh badan antariksa Amerika. "Saya senang dengan peluang di depan mereka, termasuk mendaratkan wanita pertama di permukaan Bulan, dan memiliki sepatu bot pertama yang menginjak Mars,” kata Cruz.

Misi luar angkasa—Apollo—berjalan antara tahun 1968-1972, dan melihat NASA meluncurkan sembilan misi manusia ke Bulan. Enam mendarat, yang memungkinkan 12 pria untuk berjalan di permukaannya.

Orang pertama yang berjalan di Bulan adalah Neil Armstrong dengan pesannya yang terkenal: “ini satu langkah kecil untuk seorang pria, satu lompatan raksasa untuk umat manusia.”

Cruz menjelaskan bahwa NASA akan bekerja sama dengan mitra komersial dan internasional untuk membangun eksplorasi berkelanjutan pada tahun 2028. "Lalu, kami akan menggunakan apa yang kami pelajari di sekitar Bulan untuk melakukan lompatan raksasa berikutnya, mengirim astronot ke Mars,” Cruz mempertegas.

Misi Artemis jauh lebih kompleks dibandingkan misi Apollo, karena merupakan kemitraan publik-swasta, memiliki banyak lapisan dan menggunakan lebih banyak robot daripada penerbangan sebelumnya. Misalnya, ketika astronot tiba di Bulan, semua peralatan yang dibutuhkan untuk eksperimen dan survei telah dikirimkan.

Proses itu akan sepenuhnya otomatis dan beberapa disediakan oleh perusahaan swasta yang bekerja atas nama NASA. Misi di masa depan akan diluncurkan dari Bumi, berhenti di stasiun ruang angkasa yang mengorbit, lalu tinggal di wahana yang berlabuh di permukaan Bulan.

Stasiun antariksa juga akan digunakan untuk pengamatan lebih dekat terhadap satelit alami dengan kunjungan para ilmuwan tanpa harus mendarat di permukaan. Misi Artemis akan diluncurkan ke Bulan dengan Space Launch System, roket terbesar yang pernah dibuat.

NASA | DAILY MAIL | THE VERGE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

5 hari lalu

Komandan misi Apollo 17, astronot Eugene Cernan memberi hormat kepada bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan. Berkebalikan dengan Neil Armstrong sebagai manusia pertama di Bulan, Eugene Cernan adalah manusia terakhir di Bulan. NASA/telegraph.co.uk
5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

Terdapat beberapa negara yang pernah mendarat bulan. Di antaranya ada Rusia hingga Amerika Serikat. Ini informasinya.


Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

6 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.


Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

9 hari lalu

Asap dan api dari kebakaran hutan menjadi latar belakang rumah-rumah di seberang Danau Okanagan di West Kelowna, British Columbia, Kanada, 17 Agustus 2023. REUTERS/Dan Riedlhuber
Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA


2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

9 hari lalu

Kapsul kargo Dragon SpaceX meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 9 Januari 2023. Pesawat ruang angkasa itu mendarat di lepas pantai Florida dua hari kemudian. (Kredit: NASA TV)
2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.


Parade Planet di Langit Indonesia, 3 dari 6 Planet Terlihat Jelas

10 hari lalu

Fenomena konfigurasi planet-planet bak parade yang diamati di langit subuh pada 5 Juni 2022. BRIN
Parade Planet di Langit Indonesia, 3 dari 6 Planet Terlihat Jelas

Fenomena astronomi parade planet pada 28 Agustus 2024 mempertontonkan berbaris: Merkurius, Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, dan Saturnus.


Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

10 hari lalu

Polaris Dawn SpaceX. polarisprogram.com
Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.


NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

11 hari lalu

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018.  24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA
NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.


Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

12 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Dua astronot NASA terjebak di luar angkasa. Misi semula hanya 8 hari berubah menjadi 8 bulan karena pesawat pengangkut rusak.


SpaceX Targetkan Peluncuran Astronot Crew-9 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional 18 Agustus

33 hari lalu

Roket Starship SpaceX saat lepas landas dalam uji terbang perdana dari fasilitas peluncuran Starbase, Texas Selatan, AS, 20 April 2023. Roket ini adalah yang terkuat yang ada saat ini. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Targetkan Peluncuran Astronot Crew-9 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional 18 Agustus

SpaceX menargetkan peluncuran astronot Crew-9 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 18 Agustus 2024. Masih tunggu lampu hijau NASA.


NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

37 hari lalu

Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)
NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

Badan Penerbangan dan Antariksa AS, NASA, mencatat Juli sebagai bulan terpanas dan 22 Juli 2024 sebagai hari terpanas.