Amerika Pernah Gagal Bikin Kucing Mata-mata, Ini Kisahnya

Selasa, 21 Januari 2020 10:00 WIB

Ilustrasi kucing. Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Iran kini diduga mewarisi proyek militer Soviet yang merancang tentara lumba-lumba pembunuh yang bisa melakukan serangan bom bunuh diri alias kamikaze, Amerika Serikat juga pernah mempunyai program yang mirip. Bedanya, Amerika 'merekrut' kucing untuk dijadikan mata-mata.

Pada 1960-an, Central Intelligence Agency (CIA) merekrut agen lapangan yang tidak biasa yaitu seekor kucing. Dalam prosedur selama satu jam, seorang ahli bedah hewan mengubah kucing berbulu menjadi mata-mata elit: mesin pengintai yang hidup.

Kucing itu ditanamkan mikrofon di saluran telinganya dan pemancar radio kecil di dasar tengkoraknya. Rangkaian antena kawat tipis juga ditenun d i balik bulu-bulu halus hewan domestik itu. Operation Acoustic Kitty, begitu rencana rahasia itu pernah dikenal.

Para pemimpin proyek berharap bahwa dengan melatih kucing untuk duduk dekat pejabat asing, mereka dapat menguping pembicaraan pribadi. Tapi, masalahnya, tim penelitinya mendapati kucing itu tidak bisa dilatih secara khusus dan tidak bisa lebih dekat dengan manusia seperti halnya anjing.

Untuk tes resmi pertamanya, staf CIA menggunakan Acoustic Kitty ke taman dan menugasinya menangkap percakapan dua pria yang duduk di bangku. Tes itu gagal, pasalnya kucing itu justru berjalan ke jalan yang membuatnya mati secara tragis, yakni tertabrak taksi.

Setelah itu program ditinggalkan, dan CIA meninggalkan memo: Pemeriksaan akhir kami terhadap kucing terlatih, meyakinkan kami bahwa program ini tidak akan cocok dengan kebutuhan praktis yang sangat khusus.

Operasi Acoustic Kitty, meskipun tidak sengaja, adalah ide visioner. Hari ini, pemerintah AS mencari hibrida mesin-hewan untuk melindungi negara dan warganya.

Pada 2006, misalnya, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memusatkan perhatian pada serangga-cyborg. "Bukti keberadaan mesin terbang skala kecil pada dasarnya berlimpah dalam bentuk serangga," ujar Amit Lal, seorang manajer program DARPA dan insinyur di Cornell University, Amerika Serikat, menulis dalam sebuah pamflet yang dikeluarkan lembaga tersebut kepada para calon peneliti.

SALON | BBC

Berita terkait

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

22 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

22 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

3 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

7 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

8 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

12 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya