Mamalia Laut Jadi Tentara: Lumba-lumba, Singa Laut, Paus Beluga

Rabu, 22 Januari 2020 20:24 WIB

Lumba-lumba beluga ditemukan nelayan Norwegia dengan tali harness.[Jorgen Ree Wiig/fiskeridirektoratet/Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekawanan lumba-lumba yang dilatih menjadi pasukan kamikaze untuk kepentingan militer sebuah negara tak hanya ada di Iran. Negeri ini masuk hitungan karena diduga masih mewarisi empat lumba-lumba terlatih dari era Soviet melalui sebuah transaksi pada 2000 lalu.

Iran membeli dari pelatihnya langsung, Boris Zhurid, saat kawanan lumba-lumba itu kelaparan karena pendanaan proyek militer itu dihentikan Soviet. Sempat pindah ke akuarium untuk ditonton turis di Crimea, mereka (juga walrus dan seekor paus beluga) lalu diboyong ke oseanarium di Iran sekitar 20 tahun lalu. Belum jelas kabarnya sekarang, di tengah ancaman perang negara itu dan Amerika.

Sementara mamalia-mamalia laut itu pindah ke Iran, Rusia menguasai kontrol atas program militer itu pada 2014 setelah menganeksasi Crimea. Pada 2016, Kementerian Pertahanan Rusia aktif melatih lumba-lumba hidung botol dengan 'barisan gigi yang sempurna'. Sedang setahun sebelumnya nelayan Norwegia melihat seekor paus beluga mengenakan perangkat seperti tali pelana dengan tulisan 'St Petersburg'. Diduga mamalia itu 'rekrutan' Angkatan Laut Rusia untuk perang di bawah laut.

Amerika Serikat juga memiliki program serupa. Pada 1960, Angkatan Laut negara itu meluncurkan Marine Mammal Program untuk riset kemampuan sonar lumba-lumba dan paus beluga di bawah laut.

AS juga melatih lumba-lumba hidung botol, singa laut California, dan paus beluga untuk transportasi peralatan kepada para penyelam, juga melacak dan menemukan objek yang hilang. Khusus untuk misi mata-mata di bawah laut dengan kamera di mulutnya bahkan disebut sudah dijalankan saat Perang Vietnam dan Perang Teluk.

Advertising
Advertising

"Lumba-lumba hidung botol lebih baik ketimbang mesin apapun dalam deteksi ranjau," kata Paul Nachtigall, kepala program riset mamalia laut di University of Hawaii, seperti dikutip dari National Geographic edisi akhir tahun lalu.

Lumba-lumba tentu bisa lebih sunyi ketimbang kapal laut atau wahana amfibi mendekati pantai musuh. Kemampuan ekolokasi menggunakan sonar hewan itu tak bisa ditandingi perangkat tempur buatan.

Sedang singa laut California tidak memiliki kemampuan sonar tapi dinilai sangat baik dalam penglihatan di bawah laut. "Mereka amat baik dalam menemukan sesuatu yang tidak pada tempatnya seperti perlengkapan yang hilang," kata Nachtigall.

Baik singa laut dan lumba-lumba itu dinilai cukup cerdas untuk bisa dilatih. Singa laut juga memiliki kelebihan karena amfibi. Itu sebabnya, menurut Nachtigall, AL Amerika lebih memilih keduanya ketimbang mamalia laut lain seperti paus beluga.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

23 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

4 hari lalu

Berenang Bersama dengan Lumba-Lumba Liar di Perairan Rockingham Australia

Kalau traveling ke Rockingham, Australia, jangan lewatkan sensasi berenang bersama lumba-lumba liar

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya