Studi: Paru-paru Rusak Karena Merokok Bisa Sembuh Sendiri

Jumat, 31 Januari 2020 13:01 WIB

Peka Bahaya Kanker Paru

TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru ternyata memiliki kemampuan magis memperbaiki diri dari kerusakan akibat kebiasaan merokok. Separah apapun kerusakan bisa pulih kembali, asalkan si pemilik paru-paru berhenti merokok.

Telah diketahui bahwa mutasi sel yang membimbing kepada kanker paru bisa berkembang permanen. Tapi temuan yang mengejutkan, dimuat di Jurnal Nature terbaru, menunjukkan sedikit sel yang belum rusak bisa memperbaiki bagian paru-paru lainnya yang sudah rusak.

"Efek itu bahkan terlihat pada pasien kanker paru yang selama 40 tahun sebelumnya terbiasa menghabiskan satu bungkus rokok per hari," bunyi isi penelitian itu yang terbit di Jurnal Nature 29 Desember 2019.

Pada seorang perokok, ribuan bahan kimia karsinogen dalam sebatang rokok telah menghancurkan dan memutasi DNA di dalam sel parunya--perlahan mengubah mereka dari sehat menjadi kanker. Studi mengungkap kalau kehancuran itu luas di paru seorang perokok.

Mutasi yang terjadi pada sel-selnya bisa mencapai 10 ribu perubahan genetik. "Ini sama seperti bom waktu mini, dan tinggal menunggu perubahan berikutnya yang membuat mereka menjadi kanker," kata Kate Gowers, penelitinya dari University College London.

Advertising
Advertising

Penelitian terbaru oleh Kate dkk mendapati, sebagian kecil sel di paru ternyata tak tersentuh serangan kimia dari tembakau. Belum jelas bagaimana mereka bisa selamat dari mutasi dan kerusakan itu. Tim penelitinya hanya menyebutkan, "Sebagian kecil sel-sel itu seperti hidup dalam sebuah bunker nuklir."

Nah, ketika si pemilik paru-paru berhenti merokok, sel-sel itulah yang tumbuh dan berkembang menggantikan bagian lainnya yang sudah rusak. Pada mereka yang benar-benar berhenti merokok, pembaruan sel bisa terjadi hingga 40 persen paru-parunya, menjadikan paru-paru itu seperti baru dan belum pernah merokok sebelumnya.

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia

"Kami benar-benar terkejut dan tidak menyangka atas temuan ini," kata anggota tim peneliti, Peter Campbell, dari Sanger Institute. Dia menambahkan, "Ada populasi sel yang seperti dengan magis memperbarui saluran pernapasan yang ada."

Satu yang paling mengejutkan, Peter menyatakan bahwa pasien yang sudah 40 tahun merokok pun sel-selnya bisa beregenerasi yang sama. Mereka kini masih harus mempelajari seberapa jauh perbaikan paru-paru yang terjadi itu.

Studi yang sudah dilakukan hanya fokus kepada saluran utama pernapasan di paru (bronkus). Mereka belum melihat ke struktur yang lebih halus yang disebut alveolus di mana oksigen yang dibawa dari udara yang kita hirup ditransfer ke paru-paru.

Di Inggris, ada sekitar 47 ribu kasus kanker paru setiap tahunnya. Hampir tiga perempatnya disebabkan kebiasaan merokok. Studi menunjukkan kalau mereka langsung bisa memotong risiko kanker paru sejak hari pertama berhenti merokok. Dugaannya, karena mutasi sel juga langsung terhenti.

"Ini benar-benar luar biasa karena orang-orang yang berhenti merokok bisa mendapat keuntungan ganda: menghindari kerusakan paru-paru karena bahan kimia tembakau dan memberi kesempatan paru-paru mereka 'lahir' kembali dengan sel-sel yang lebih sehat," kata Rachel Orritt dari Cancer Research, Inggris.

BBC | NATURE

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

11 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya