Virus Corona: 5 Pasien dalam Pengawasan di Bandung

Sabtu, 7 Maret 2020 10:37 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah Virus Corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2020. RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta Tim Dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi Virus Corona. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak dua rumah sakit rujukan di Bandung tengah merawat lima orang pasien dalam pengawasan terkait virus corona COVID-19. Mereka tersebar tiga orang di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin dan dua di Rumah Sakit Paru dr. H.A. Rotinsulu.

Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. H.A. Rotinsulu, Edi Sampurno, mengatakan kedatangan seorang pasien dalam pengawasan pada Jumat 6 Maret 2020. Seperti seorang pasien serupa sebelumnya yang masih dirawat di ruang isolasi, mereka baru pulang dari umrah.

“Kondisi keduanya membaik, tapi hasil tes sampel belum keluar,” katanya Sabtu 7 Maret 2020.

Sebelumnya, pada Februari, rumah sakit di daerah Ciumbuleuit Bandung itu sempat merawat tiga orang di ruang isolasi. Hasil pemeriksaan menyatakan semuanya negatif terinfeksi COVID-19.

Terpisah, Direktur Medis dan Keperawatan RS Hasan Sadikin Bandung, Nucki Nursjamsi Hidajat, mengatakan saat ini ruang isolasi di rumah sakit itu dihuni tiga pasien dalam pengawasan. “Dua membaik, seorang pasien lain pakai ventilator,” ujarnya Sabtu 7 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Sama seperti di RS Paru, sampel pemeriksaan pasien sudah dikirim RS Hasan Sadikin ke Balitbangkes di Jakarta namun hasilnya belum keluar. RS Hasan Sadikin Bandung sebelumnya pernah merawat lima pasien di ruang isolasi dan semua hasilnya negatif.

Kriteria pasien dalam pengawasan diatur menurut Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus dari Kementerian Kesehatan. Kategori Pasien dalam Pengawasan adalah mereka yang punya gejala demam atau riwayat demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan punya riwayat perjalanan ke Cina atau negara lain yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala itu ditambah pneumonia ringan hingga berat.

Faktor lain adalah punya riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi virus corona, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi virus corona di Cina atau negara lain yang terjangkit. Atau punya riwayat kontak dengan hewan penular yang sudah teridentifikasi. Pun jika pasien memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan demam lebih dari 38 derajat Celcius atau ada riwayat demam.

Berita terkait

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

4 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya