Dosen Kedokteran Unpad: Masyarakat Ikut Tentukan Herd Immunity

Selasa, 24 Maret 2020 16:39 WIB

Yuki Kato melakukan vaksinasi HPV di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 12 Maret 2019 (Tempo/Astari P Sarosa)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Pencegahan dan Kewaspadaan COVID-19 Universitas Padjadjaran Irvan Afriandi menanggapi spekulasi kalau pemerintah sedang menerapkan herd immunity dalam penanggulangan wabah COVID-19. Spekulasi yang viral dan cukup hangat menjadi perbincangan di grup-grup percakapan ini berisi penilaian seolah-olah penanggulangan hanya mengandalkan kekebalan tubuh individu untuk bisa menghentikan penularan virus.

Irvan mengatakan, seperti apa pun intervensi yang dilakukan terhadap pandemi COVID-19 saat ini, herd immunity adalah suatu hukum alam yang akan terjadi. Dia menjelaskan herd immunity sebagai kekebalan bersama yang terbentuk dari individu-individu yang memiliki kekebalan terhadap suatu infeksi secara alami tanpa vaksin.

Ketika jumlah mereka mencapai proporsi tertentu dari suatu populasi, maka peluang terjadinya infeksi di populasi tersebut akan menurun. Tantangannya, kata Irvan, adalah seberapa cepat bisa tercapai ambang minimum yang akan efektif melindungi masyarakat luas itu.

“Dan peran untuk mempercepat tercapainya ambang minimum herd immunity tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah, tapi ada peran dari prilaku masyarakat juga,” ujarnya, Selasa 24 Maret 2020.

Dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unpad itu memberi ilustrasi dengan upaya distribusi vaksin dari suatu penyakit oleh pemerintah. Jika masyarakat tidak menggunakan atau mengakses vaksin itu maka pencapaian ambang minimum herd immunity akan lambat.

Advertising
Advertising

Selain vaksinasi, dia menambahkan, “Yang nggak kuat imunnya harus dikuatkan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat." Irvan menunjuk kebiasaan makan yang bergizi dan seimbang, istirahat atau tidur yang memadai, berolah raga, serta tidak merokok.

Bagi kalangan yang berdaya tahan rendah atau terganggu perlu dilindungi dengan menghindari paparan terhadap yang terinfeksi. Pada kasus COVID-19, ini dianjurkan dilakukan lewat physical distancing. “Dengan asumsi siapapun berpotensi sebagai agen penular termasuk orang yang tampak sehat tak bergejala.”

Istilah herd immunity, menurut Irvan, dipopuler lewat tulisan Topley dan Wilson melalui artikel The spread of bacterial infection, the problem of herd immunity yang dipublikasikan pada Journal of Hygiene pada 1923. Saat itu wabah penyakit memunculkan pertanyaan kenapa pada populasi tertentu tidak mengalaminya.

"Lalu dilakukan pengukuran kekebalan individu pada populasi yang mengalami wabah dan dibandingkan dengan kekebalan individu pada populasi yang tidak mengalami wabah," katanya menjelaskan.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

14 jam lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

15 jam lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

2 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya