Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Virus Corona COVID-19 Lambat Mutasi

Jumat, 27 Maret 2020 22:41 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang studi dua kelompok peneliti di Italia yang menunjukkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 atau COVID-19 relatif lambat bermutasi. Mereka membandingkan urutan genom virus yang berasal dari sampel pasien di Italia dengan referensi yang didapat dari sampel virus yang pernah menginfeksi pasien di Wuhan, Cina.

Mereka menemukan harapan, setiap vaksin yang sedang dikembangkan saat ini, ketika sudah digunakan nanti, bisa efektif digunakan secara luas di seluruh populasi yang terpisah secara geografis selama periode waktu yang relatif lama.

Berita terpopuler selanjutnya mengenai, Gunung Merapi kembali meletus. Pagi ini, Jumat 27 Maret 2020, pukul 10.56 WIB, erupsi terjadi dan terpantau dengan tinggi kolom abu dan debunya yang membubung hingga sekitar 5 ribu meter dari puncak.

Lainnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjadjaran mengembangkan disinfektan yang diklaim lebih aman untuk kulit. Ini terkait dengan maraknya bilik-bilik disinfektan yang dibuat untuk mencegah penularan COVID-19.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno sepanjang hari ini,

1. Kabar Baik, Peneliti Temukan Virus Corona COVID-19 Lambat Mutasi

Studi baru dari dua kelompok peneliti menunjukkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 atau COVID-19 relatif lambat bermutasi. Artinya, setiap vaksin yang sedang dikembangkan semestinya, ketika sudah digunakan nanti, bisa efektif digunakan secara luas di seluruh populasi yang terpisah secara geografis selama periode waktu yang relatif lama.

Advertising
Advertising

Penelitian dilakukan oleh dua tim independen yang bekerja terpisah di Italia. Mereka adalah ilmuwan di Institut Nasional untuk Penyakit Infeksi (IRCCS) Lazzaro Spallanzani di Roma dan Divisi Forensik dari Departemen Ilmu Biomedis dan Kesehatan Masyarakat (DSBSP) di Rumah Sakit Universitas Ancona.

Mereka menguji urutan gen (genome sequencing) dengan teknologi yang dikembangkan Thermo Fisher Scientific pada sampel virus corona yang diambil dari pasien Italia. Kemudian, mereka membandingkan sampel dengan referensi genom yang diurutkan dari sampel virus yang diambil dari wabah di Wuhan sekitar dua bulan sebelumnya.

2. Gunung Merapi Meletus Lagi, Status Tetap Waspada

Gunung Merapi kembali meletus. Pagi ini, Jumat 27 Maret 2020, pukul 10.56 WIB, erupsi terjadi dan terpantau dengan tinggi kolom abu dan debunya yang membubung hingga sekitar 5 ribu meter dari puncak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,
Agus Wibowo, menyebutkan erupsi tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit. "Selain itu, visual erupsi merapi tersebut juga terekam oleh kamera pemantau milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang berada di Pasar Bubrah Gunung Merapi," kata Agus melalui keterangan tertulis, Jumat, 27 Marey 2020.
Belum ada laporan dari masyarakat terkait dampak dari erupsi tersebut. BNPB meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik dan selalu memantau informasi resmi dari pihak berwenang.
3. Wabah COVID-19: LIPI, ITB, Unpad Bikin Disinfektan Ramah di Kulit

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan disinfektan berbasis ozon. Disinfektan ini diklaim lebih aman bila disemprot ke tubuh dalam sebuah bilik disinfektan.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengungkapkannya dalam konferensi pers melalui video conference yang digelar oMenteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Kamis 26 Maret 2020. “Karena ini disemprotkan ke bagian tubuh, disinfektan berbasis ozon ini lebih aman pada kulit dan ramah lingkungan,” kata Laksana.

Peneliti dari Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto, menambahkan, disinfektan berbasis ozon tidak menggunakan bahan kimia. Namun, menggunakan dan memproduksi apa yang disebutnya nano bubble water.

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

1 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya