COVID-19 Menguak Kekayaan Virus Kelelawar yang Mengerikan

Reporter

Terjemahan

Minggu, 12 April 2020 14:28 WIB

Kelelawar Acerodon jubatus. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta – Pandemik infeksi virus penyakit adalah ancaman paling menakutkan bagi bangsa-bangsa di dunia. Virus-virus itu bisa tiba-tiba muncul di mana saja, dan menyebar cepat seperti kebakaran hutan yang merambat melalui kanal-kanal yang ada di masyarakat global.

Ancaman itu memicu berbagai reaksi, termasuk pencegahan penularan dan penyebaran virus dari sumber aslinya. Di sinilah bangsa kelelawar menjelma sebagai musuh terbesar karena dianggap agen penularan sejumlah virus penyakit yang terbukti mematikan.

Kelelawar menghadirkan potensi ancaman penularan virus empat kali lipat: mampu menularkan infeksi lewat udara, lewat droplet, kontak tak langsung oral-fecal (mulut-kotoran), ataupun kontak fisik langsung. Sebelum pandemik COVID-19 yang sedang dihadapi saat ini, beberapa kasus zoonosis (penyakit yang melompat dari hewan ke manusia), seperti Marburg, Ebola, dan SARS juga telah menunjuk kelelawar sebagai biang keladi.

Keempatnya adalah contoh kasusnya yang terkenal, sebagian karena menciptakan pandemik. Banyak kasus lainnya yang tidak terkenal sehingga muncul pertanyaan: masih adakah potensi pandemik lainnya yang mengancam dari mamalia malam yang dikenal sebagai pengisap darah ini?

Untuk mempelajari keanekaragaman virus atau 'virome' dari kelelawar, Zhiqiang Wu dari Akademi Ilmu Medis Cina memimpin penelitian terhadap 4.440 kelelawar dari 29 provinsi di negeri itu. Mereka mengumpulkan sebanyak lebih dari dua miliar fragmen DNA, masing-masing tersusun dari 81 pasang basa, lalu mengurutkannya. Hasilnya, didapat 79 keluarga virus yang berpotensi ditularkan ke banyak macam organisme lain, termasuk jamur, serangga, tanaman, dan mamalia.

Penelitian juga mendapati peran kunci pada diet kelelawar yakni pemakan serangga memiliki virome yang jauh lebih kaya daripada pemakan buah. Wu dkk lalu fokus pada virus yang ada di mamalia yang juga ditemukan pada kelelawar, berharap bisa mengevaluasi ukuran dan sifat ancaman potensialnya di masa datang.

Advertising
Advertising

Banyak pedagang diam-diam mengabaikan larangan perdagangan hewan liar untuk daging. WEIBO

Dari fokus itu, para peneliti menemukan 19 keluarga virus pada ribuan kelelawar itu yang juga hidup pada mamalia. Catatan yang menyertai temuan itu adalah, “Seluruh kelelawar yang dikumpulkan untuk studi ini tergolong sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, menambah konfirmasi kalau bangsa kelelawar bisa mentoleransi beragam virus melalui sistem imunitas dan metabolisme tubuh mereka yang unik.”

Sebaliknya pada mamalia, virus mungkin bisa mematikan. “Virome kelelawar dalam banyak cara adalah sebuah bom waktu yang berdetak,” kata Wu dkk dalam penelitiannya.

Dari penelitian itu juga cukup jelas kalau temuan 79 keluarga virus setara gambaran puncak gunung es di laut. Dalam keluarga virus corona sendiri, misalnya—kategori virus RNA tunggal dengan genom yang relatif kaya—sebanyak 30 jenis virus bisa langsung terlihat. Anggota keluarga Circovirus dan Cyclovirus yang terlihat pada kelelawar bahkan sangat berbeda dari kerabatnya yang selama ini dikenal.

Belum jelas benar implikasi dari temuan Wu dkk. Harapan untuk mempersempit jendela virus hewan mamalia pada kelelawar masih sebatas harapan. Menghilangkan seluruh ancama virus dalam kelelawar juga hampir tidak mungkin untuk saat ini.

DISCOVERMAGAZINE

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

9 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

10 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

17 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya