COVID-19 Sebabkan 3.000 Kematian di Panti Jompo Amerika

Selasa, 14 April 2020 10:38 WIB

Sejumlah jenazah pasien positif virus corona atau Covid-19 berada dalah sebuah truk di luar Rumah Sakit Wyckoff di Brooklyn, New York City, 4 April 2020. Kasus virus corona di Amerika Serikat mencapai 336.830 kasus. Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 3.300 dari total 23 ribu kematian karena wabah virus corona COVID-19 di Amerika Serikat, per Senin 13 April 2020, dikaitkan dengan rumah-rumah jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang. Peningkatan angka kematian di lokasi-lokasi itu dalam dua minggu terakhir cukup mengkhawatirkan.

Per Minggu, 12 April 2020, sedikitnya sudah ada 3.323 kematian, naik dari sekitar 450 kematian hanya dalam 10 hari. Namun, para ahli mengatakan jumlah sebenarnya lebih tinggi karena sebagian besar penghitungan tidak termasuk mereka yang meninggal tanpa pernah diuji COVID-19.

Hanya dalam hitungan minggu, misalnya, wabah penyakit itu telah merajalela ke sejumlah panti jompo, di antaranya di pinggiran kota Richmond, Virginia. Sebanyak 42 orang tua meninggal di antara lebih dari 100 orang yang terinfeksi. Di panti jompo di Indiana, virus yang sama menyebabkan kematian 24 dan menginfeksi 16 orang lainnya. Sedang di Rumah veteran di Holyoke, Massachusetts, telah menewaskan 37, menginfeksi 76 orang.

Munculnya banyak kasus di rumah untuk para lanjut usia itu mendorong penyelidikan oleh pemerintah federal. Penyebaran itu terjadi berminggu-minggu setelah panti jompo di Seattle di pinggiran Kirkland lebih dulu dikoyak. Sebanyak 43 nyawa terenggut di sana.

Sebagian besar negara bagian hanya memberikan jumlah total kematian di panti jompo dan tidak memberikan rincian wabah spesifik. Yang menonjol di antara wilayah tersebut adalah New York, di mana terdapat 1.880 kematian korban lanjut usia. New York juga sejauh ini masih menolak merinci spesifik, dengan alasan masalah privasi.

Advertising
Advertising

Para ahli mengatakan kematian di panti jompo mungkin terus meningkat karena selama ini sudah mengalami masalah kekurangan staf. Kini diperburuk dengan kekurangan pasokan pelindung dan kurangnya tes yang tersedia.

Kematian telah meroket di panti-panti jompo meskipun langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah federal pada pertengahan Maret. Pemerintah setempat telah melarang sementara pengunjung, menghentikan semua kegiatan kelompok, dan mengharuskan setiap pekerja ditapis untuk demam atau gejala pernapasan di setiap giliran kerjanya.

Namun, awal bulan ini Associated Press menemukan bahwa virus terus menginfeksi mereka di panti jompo. Hal tersebut disebabkan kemungkinan adanya petugas kesehatan yang terinfeksi dan bekerja di beberapa fasilitas panti jompo yang berbeda. Itu mendorong pemerintah federal untuk Medicare dan Layanan Medicaid yang mengatur panti jompo mengeluarkan rekomendasi panti jompo untuk menggunakan tim medis yang terpisah.

Deborah Birx dari Gedung Putih, menyarankan pekan lalu bahwa semakin banyak tes COVID-19 tersedia, panti jompo harus menjadi prioritas utama. “Kita harus benar-benar memastikan panti jompo dalam pengawasan. Maksudnya, kami secara aktif menguji di panti jompo, baik penghuni maupun pekerja, setiap saat,” kata Birx.

ASSOCIATED PRESS | NEW YORK POST

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

18 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

23 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya