Lawan Virus Corona: 70-an Vaksin Dikembangkan, 3 Mulai Diuji

Reporter

Antara

Kamis, 16 April 2020 22:53 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan tiga vaksin COVID-19 saat ini telah masuk tahap uji klinis. Ketiganya tidak termasuk 70-an lainnya yang masih dalam pengembangan.

"Kami bekerja sama dengan sejumlah mitra untuk mempercepat pengembangan, produksi dan distribusi vaksin," kata kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, di Jenewa, Swiss, Rabu 15 April 2020.

Dikutip dari laman resmi WHO, Tedros tidak hanya mengumumkan perkembangan vaksin. Dia juga mengungkap kalau WHO tengah menguji coba sejumlah obat untuk pasien COVID-19. Namun sampai hari ini, belum ada kesimpulan pasti yang menerangkan keampuhan obat karena proses uji coba masih berjalan.

"Lebih dari 90 negara bergabung atau menyampaikan minatnya bergabung dengan Solidarity Trial, dan lebih dari 900 pasien ikut serta dalam uji coba tersebut," kata dia.

Sejumlah obat yang diuji coba adalah Remdesivir; Lopinavir/Ritonavir; Lopinavir/Ritonavir dengan Interferon beta-1a; dan Chloroquine atau Hydroxychloroquine (obat anti-malaria). Indonesia termasuk yang terlibat dalam uji tersebut.

Terkait uji dan pengembangan vaksin, dua raksasa perusahaan farmasi di dunia, GlaxoSmithKline (GSK) dan Sanofi, sebelumnya telah mengumumkan kolaborasi untuk mengembangkan vaksin baru. Mereka menyatakan mengembangkan vaksin COVID-19 yang dilengkapi dengan senyawa yang meningkatkan respons kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu antigen atau vaksin (adjuvanted).

Teknologi senyawa adjuvanted itu yang memungkinkan mengurangi jumlah protein per dosis vaksin, sehingga bisa lebih banyak produksi vaksin untuk lindungi lebih banyak orang. Target mereka adalah membuat vaksin itu tersedia pada paruh kedua 2021.

Sebelumnya, perusahaan farmasi dunia Johnson & Johnson (J&J) juga memberikan pembaruan tentang rencana pengembangan vaksin. Berharap mengantongi data keamanannya pada akhir tahun ini, J&J juga berharap bisa mulai memproduksi 1 miliar dosis vaksinnya itu 2021.

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, terhitung sejak virus corona jenis baru ini mewabah di Wuhan, Cina, pada Desember lalu, kasus infeksi yang dilaporkan dari seluruh dunia telah tembus dua juta. Dari angka itu, hampir 140 ribu di antaranya adalah korban yang meninggal.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

18 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya