Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Efek Chloroquine, Planet Bertabrakan

Jumat, 24 April 2020 21:28 WIB

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat malaria, Chloroquine, yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu 21 Maret 2020. Obat ini digunakan sebagai satu di antara terapi eksperimental yang digunakan untuk pasien COVID-19 di dunia sambil menunggu riset obat dan vaksin untuk penyakit karena virus corona 2019 itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) kembali mengingatkan potensi efek samping berbahaya dari mengobati pasien COVID-19 dengan chloroquine dan hydroxychloroquine. Setiap rumah sakit diminta menghindari penggunaan dua jenis obat malaria itu.

Ini setidaknya menjadi peringatan kedua setelah Pemerintah Brasil memutuskan menghentikan uji klinis dengan dua jenis obat itu. Mereka menemukan penggunaan dosis tinggi obat tersebut menyebabkan jantung berdebar atau berdetak tidak normal, bahkan menyebabkan komplikasi.

Berita terpopuler selanjutnya, para dokter di Mount Sinai Health System, New York, Amerika Serikat, menemukan kalau virus corona COVID-19 dapat menyebabkan stroke mendadak pada orang muda. Masih soal penemuan, artikel tentang Teleskop Antariksa Hubble mendeteksi awan partikel debu halus di satu titik di luar tata surya diduga jejak tabrakan dua planet juga populer.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno sepanjang hari ini, Jumat 24 April 2020,

1. COVID-19, Giliran Eropa Peringatkan Efek Samping Chloroquine

Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) kembali mengingatkan agar rumah sakit tidak menggunakan chloroquine dan hydroxychloroquine untuk mengobati pasien COVID-19. Dua jenis obat malaria itu disebut membawa potensi efek samping berbahaya.

EMA menganjurkan obat tersebut sebaiknya digunakan hanya untuk darurat. Itupun disertai pengawasan ketat kondisi pasien. "Pertimbangkan dengan cermat kemungkinan efek samping, khususnya apabila obat itu diberikan pada dosis tinggi," bunyi pernyataan EMA, Kamis 23 April 2020.

Badan pengawas itu juga mengingatkan tenaga kesehatan agar terus memantau keadaan pasien yang mengonsumsi obat itu bersamaan dengan obat lain. Chloroquine dan Hydroxychloroquine dinilai berpotensi menyebabkan jantung berdetak tidak normal.

Advertising
Advertising

2. Dokter Amerika: COVID-19 Bisa Bikin Orang Muda Stroke Mendadak

Para dokter di Mount Sinai Health System, New York, Amerika Serikat, memperingatkan kalau virus corona dapat menyebabkan stroke mendadak pada orang dewasa di usia antara 30-40-an yang tidak sakit parah. Mereka percaya ada bukti yang berkembang bahwa COVID-19 dapat menyebabkan darah menggumpal dengan cara yang tidak biasa.

Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk

"Virus ini tampaknya menyebabkan peningkatan pembekuan di pembuluh darah besar, yang menyebabkan stroke parah," kata ahli bedah saraf Thomas Oxley, seperti dikutip dari laman New York Post, Kamis, 23 April 2020.


Oxley mengatakan kalau dia dan rekan-rekannya biasa mencatat kurang dari dua pasien per bulan pada orang di bawah usia 50 tahun, tapi dalam periode dua minggu selama pandemi, mereka merawat lima. Temuan mereka akan dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.

3. Teleskop Hubble Temukan Tabrakan Dua Planet di Luar Tata Surya

Teleskop Antariksa Hubble merekam peristiwa mengembangnya awan partikel debu halus di satu titik di luar tata surya. Awan partikel debu itu diduga tercipta dari tabrakan dahsyat dua planet seukuran asteroid es yang mengorbit bintang terang Fomalhaut, sekitar 25 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.

Ilustrasi tentang tabrakan dua planet. Tabrakan ini memunculkan bulan pada 150 juta tahun lalu dalam sistem tata surya kita. NASA


Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, terbit Senin 20 April 2020, benda saling bertabrakan itu awalnya diyakini sebagai planet. Hubble menemukannya pada 2004 sebagai sebuah titik yang bergerak lalu menamakannya Fomalhaut b dan mengumumkan temuan itu 2008 lalu.

Fomalhaut b tidak biasanya terang dalam cahaya tampak, tapi tidak memiliki jejak panas inframerah yang bisa dideteksi. Para astronom, dituturkan dalam studi itu, belakangan menduga terang yang datang dari lokasi Fomalhaut b berasal dari cangkang atau cincin besar terdiri dari debu dan mungkin terkait dengan sebuah tabrakan.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

19 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

8 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

8 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya