Penelitian: Pakai Cat Ini, Ruangan Jadi Adem Tanpa AC

Reporter

Terjemahan

Minggu, 26 April 2020 07:30 WIB

Foto udara kampung warna-warni yang biasa dikenal dengan sebutan Kampung Bekelir di Tangerang, Banten, Jumat, 23 Agustus 2019. Sejak 2017 kampung tersebut berubah total, dengan berhias cat warna-warni dan lukisan mural di sejumlah titik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Cat baru dengan lapisan ganda diklaim bisa menjaga kesejukan ruangan sembari tetap mempertahankan warnanya sekalipun cuaca sedang panas. Teknik ini bisa membantu mengurangi penggunaan energi listrik seperti yang biasa dikonsumsi mesin-mesin penyejuk udara dalam ruangan.

Teknik coating dalam cat ini dikembangkan Yuan Yang di Columbia University, New York, Amerika Serikat. Yang dan koleganya membuat cat terdiri dari dua lapis. Lapisan atasnya adalah cat komersial yang berperan memberi warna, sedang lapisan dasar terbuat dari polimer mirip Teflon yang akan memantulkan gelombang inframerah.

Radiasi sinar matahari memiliki spektrum keduanya, cahaya tampak dan inframerah. “Tapi inframerah lah yang memiliki energi lebih besar,” kata Yang seperti dikutip dari Newscientists 24 April 2020, atau tepat pada perayaan Hari Bumi.

Ketika sinar matahari mengenai sebuah obyek yang dilapisi cat ini, lapisan atasnya akan menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya matahari itu, bergantung warna cat. Sedang lapisan dasarnya memantulkan kembali gelombang inframerah, mencegah obyek itu menjadi panas.

Efek pendinginan yang sama biasa dilakukan dengan penggunaan cat putih atau dinding kaca logam tapi Yang mengatakan, “Keuntungan dari cat baru ini adalah dia bisa bebas memilih mau warna apa yang diiinginkan.”

Advertising
Advertising

Biasanya, cat hitam akan menyerap panas, Tapi, mengecat sebuah obyek dengan warna yang sama dengan cat teknik coating yang baru, Yang menerangkan, bisa menjaga suhu ruangan sekitar 16 derajat Celsius lebih dingin daripada ketika sebuah obyek dicat hitam komersial biasa lalu dipaparkan ke jumlah radiasi matahari yang sama.

Dalam tes, cat ber-coating juga didapati mampu menjaga warnanya meski ditempatkan dalam oven 60 derajat Celsius selama 30 hari. Yang juga mengatakan kalau cat baru yang dikembangkannya itu bisa membantu berhemat energi listrik dan mengurangi emisi karbon dioksida.

“Pantulan sinar matahari dan emisi suhu dari permukaan menawarkan cara yang lestari untuk mendinginkan sebuah obyek di bawah sinar matahari,” Mingqing Wang di University College London. Dia tidak terlibat dalam riset cat baru Yang dkk.

Menurutnya, pengembangan jenis cat itu sangat berguna di lokasi tropis untuk menjaga bangunan tetap adem dan mengurangi konsumsi listrik mesin penyejuk ruangan. “Termasuk juga mencegah mobil, bus, dan kereta terlalu panas untuk para penumpang,” katanya.

Tantangan selanjutnya, kata Wang, adalah menambah fungsi lapisan coating, misalnya memampukan energi yang dipantulkan bisa dipanen dan dibangkitkan sebagai listrik.”

NEWSCIENTISTS

Berita terkait

Manfaat Saffron untuk Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

2 jam lalu

Manfaat Saffron untuk Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Tak hanya untuk kesehatan fisik, saffron juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan kulit saat cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

11 jam lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

20 jam lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

20 jam lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 hari lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

2 hari lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

2 hari lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

2 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

2 hari lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya