Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Virus Corona bak Siluman di Amerika

Senin, 27 April 2020 22:04 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini, Senin 27 April 2020, dimulai dari topik tentang penyakit virus corona 2019 atau COVID-19 di Amerika Serikat. Diduga, virus itu telah menyebar di banyak kota di negara adi daya itu jauh sebelum masyarakat di negeri itu menyadarinya.

Bahkan saat perhatian dunia masih tertuju di Wuhan beberapa bulan lalu, virus itu diam-diam sudah menuai ancaman wabah yang sama di kota-kota besar di Amerika. Dugaan ini diungkap artikel di New York Times mengutip hasil studi baru menggunakan teknik pemodelan di Northeastern University, Minggu 26 April 2020.

Berita terpopuler selanjutnya juga berasal dari Amerika Serikat, tentang pernyataan-pernyataan Presiden Donald Trump soal COVID-19 dan teori-teori penyembuhan yang dicetuskannya. Pernyataan terbarunya adalah menyembuhkan pasien menggunakan keampuhan disinfektan.

Artikel lainnya, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan mayoritas kasus positif di daerah itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Mereka meminta masyarakat setempat tidak meremehkan wabah penyakit virus corona 2019 tersebut.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno sepanjang hari ini selengkapnya,



1. Studi Ungkap Virus Corona Mewabah di Amerika Tanpa Disadari

Penyakit virus corona 2019 atau COVID-19 telah menyebar di banyak kota di Amerika Serikat jauh sebelum masyarakat di negeri itu menyadarinya. Dugaan ini diungkap artikel di New York Times mengutip hasil studi baru menggunakan teknik pemodelan di Northeastern University, Minggu 26 April 2020.

Ketika kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi di New York City pada 1 Maret lalu, ribuan infeksi diperkirakan sudah diam-diam menyebar di kota itu. Pemodelan yang sama menunjukkan wabah tersembunyi juga menyebar hampir tak terdeteksi di Boston, San Francisco, Chicago dan Seattle jauh sebelum hasil tes dan uji sampel mendapati setiap kota itu memiliki masalah besar.

“Bahkan di awal Februari—ketika dunia masih fokus ke Cina—virus itu tidak hanya telah menyebar di banyak kota di Amerika, tapi juga siap menebar wabah infeksi itu di manapun di Amerika,” bunyi artikel itu mengutip hasil riset.

Advertising
Advertising

2. Cara 'Konyol' Sembuhkan Pasien COVID-19 ala Presiden AS Donald Trump

Sejak kasus infeksi virus corona COVID-19 pertama terdiagnosa di Amerika Serikat lebih dari tiga bulan lalu, Presiden Donald Trump telah berulang kali membuat pernyataan tentang penyakit itu dan bagaimana menyembuhkannya. Setiap dari pernyataannya itu kontroversial, yang membuat banyak ahli di otoritas medis dalam pemerintahannya sendiri menentang.

Contoh terkini dari pernyataan itu datang pada Kamis, 23 April 2020, ketika Trump meminta para ilmuwan menggali potensi sinar ultraviolet atau disinfektan untuk pengobatan pasien infeksi virus tersebut. Perintahnya itu langsung mendulang kritik dari para dokter. Cemas dengan efek dari pernyataan sang presiden, badan-badan kesehatan pun segera memperingatkan masyarakat agar tak berinisiatif menyembuhkan sendiri penyakit itu.

Kontroversi atas terapi UV dan disinfektan semakin berkembang dan Gedung Putih menyalahkan media karena menganggap telah membuat pemberitaan yang sensasional. Trump belakangan menyatakan kalau dirinya hanya sarkastik. Tapi toh itu bukan peristiwa pertama.

Ini sejumlah pernyataan yang pernah dibuat Trump tentang virus corona COVID-19—virus yang semakin membelenggu Amerika Serikat lewat jumlah kasus infeksi dan kematian yang tertinggi di dunia, mulai dari sinar matahari membasmi virus di dalam tubuh, menyuntikkan disinfektan, menyamakannya dengan flu musiman, klaim hydroxychloroquine mujarab, menyanjung suplemen seng, dan secara ajaib virus akan pergi.

3. Di Sukabumi, Banyak Kasus Positif COVID-19 Tanpa Gejala

Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan mayoritas kasus positif di daerah itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Mereka meminta masyarakat setempat tidak meremehkan wabah penyakit virus corona 2019 tersebut.

"Saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi mencapai 25 orang, satu diantaranya sudah sembuh," kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, Wahyu Hendrayana, Minggu 26 April 2020.

Wahyu menerangkan, pasien positif tersebut dari hasil penelusuran ternyata pernah kontak langsung dengan pasien yang lebih dahulu dinyatakan terinfeksi. Bahkan, Wahyu menyebut ada penambahan tiga kasus warga yang tertular COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab, yang seluruhnya tertular dari transmisi lokal.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

23 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

6 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya