COVID-19 di Amerika, Dua Orang Dirawat Setelah Minum Disinfektan

Jumat, 1 Mei 2020 11:05 WIB

Ilustrasi cairan kimia penghilang bau. Sumber: Getty Images/iStockphoto/gulfnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pria di Georgia, Amerika Serikat, dirawat di rumah sakit setelah meminum cairan kimia disinfektan untuk kebutuhan rumah tangga. Kedua identitas pria korban informasi sesat pencegahan penyakit virus corona 2019 itu belum diumumkan, tapi masing-masing diketahui berusia sekitar 50 dan 30 tahun.

Direktur Georgia Poison Control Center, Gaylord Lopez, membenarkan adanya dua pasien yang dirawat setelah menelan disinfektan itu. “Keduanya memiliki masalah kesehatan mental, mereka menelan (disinfektan) untuk mencegah COVID-19,” ujar dia, seperti dikutip dari Fox News, Kamis 30 April 2020.

Lopez menyebutkan, pasien pertama, berusia 50-an tahun, masuk rumah sakit itu pada Sabtu setelah minum setidaknya 16 ons cairan pemutih. Pasien kedua, datang keesokan harinya setelah minum campuran disinfektan merek Pine-Sol dengan obat kumur, bir, dan obat pereda nyeri.

Kedua pria itu sempat dipindahkan ke bangsal psikiatrik rumah sakit untuk observasi sebelum dipulangkan. “Diharapkan mereka baik-baik saja,” kata Lopez.

Sebelumnya, pada Kamis, 23 April, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memicu kontroversi karena melihat peluang disinfektan dan sinar matahari sebagai obat COVID-19. Amerika adalah negara penyumbang kasus terbesar dari penyakit yang sedang menjadi pandemi tersebut.

Advertising
Advertising

Pada Maret dan April—baik sebelum dan sesudah pernyataan Trump itu—Pusat Pengendalian Racun Georgia menerima 116 panggilan darurat tentang penyalahgunaan aneka cairan disinfektan di rumah tangga. Angka tersebut meningkat, karena tahun lalu hanya ada 49 panggilan yang diterima.

Menurut Lopez, sebagian besar panggilan telepon tidak melibatkan orang yang menelan atau menyuntikkan bahan kimia, tapi terjadi ketika orang bermain ‘ahli kimia gila’ di rumah. Mereka, dia berujar, mencampurkan berbagai bahan sebelum secara tidak sengaja menghirup asap lalu berujung membutuhkan perawatan medis.

"Ketika Anda mencampur pemutih dengan jenis bahan kimia tertentu, Anda menghasilkan reaksi yang dapat menyebabkan pelepasan gas beracun,” kata Lopez, sambil menambahkan, “jika Anda menghirup cukup banyak, dapat menyebabkan pneumonia kimia.”

Sedang menyuntikkannya ke dalam tubuh seperti pernah dikutip dari pernyataan Trump, bisa menyebabkan gagal organ, anemia, henti jantung, bahkan meninggal. "Ini nasihat yang ceroboh. Ini berbahaya," kata Craig Spencer, direktur kesehatan global dalam pengobatan darurat di New York-Presbyterian kepada Live Science.

Trump belakangan berdalih hanya bersikap sarkastik untuk anjurannya itu dan Gedung Putih menyalahkan media massa setempat untuk kehebohan yang terjadi soal disinfektan.

FOX NEWS | CONSTITUTION JOURNAL

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya