Turuti WHO, Raksasa Farmasi Stop Uji Klinis Hydroxychloroquine

Reporter

Antara

Minggu, 31 Mei 2020 09:45 WIB

Hydroxychloroquine. Obat malaria dan radang sendi ini di antara sejumlah obat yang diuji klinis kepada pasien Covid-19 di sejumlah negara. ANTARA/Shutterstock/am

TEMPO.CO, Paris - Raksasa farmasi Sanofi telah memutuskan menghentikan sementara perekrutan pasien Covid-19 untuk uji klinis hydroxychloroquine. Mereka juga menyatakan tidak akan lagi memasok obat malaria, rheumatoid arthritis (peradangan sendi) dan lupus tersebut untuk pengobatan pandemi penyakit virus corona 2019 sampai tak ada kekhawatiran soal keamanannya.

Penghentian diumumkan Jumat waktu setempat, 29 Mei 2020, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunda uji coba luas atas hydroxychloroquine. Seperti diketahui, jenis obat itu termasuk di antara yang digunakan dalam solidarity trial di banyak negara di dunia.

Penundaan oleh WHO memicu sejumlah pemerintahan negara di Eropa melarang penggunaan obat tersebut. Kekhawatiran WHO berpusat pada sebuah laporan yang dirilis jurnal Inggris, The Lancet, bahwa konsumsi obat tersebut meningkatkan tingkat kematian pasien dan menyebabkan detak jantung tak beraturan.

Perkembangan ini menjadi pukulan keras bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang pernah menyanjung Hydroxychloroquine sebagai harapan untuk mengakhiri pandemi. Trump bahkan memberi contoh dengan mengkonsumsinya sendiri.

Sanofi sendiri melakukan dua uji klinis hydroxychloroquine secara terkontrol dan acak untuk Covid-19. Uji pertama diharapkan dilakukan pada 210 pasien di Amerika Serikat, Prancis, Belgia dan Belanda yang tidak berada di rumah sakit dan mengalami tahap awal gejala penyakit itu.

Uji kedua berfokus pada pasien rawat inap dengan gejala sedang hingga parah di Eropa. Menurut rencana, uji klinis tersebut akan melibatkan sekitar 300 pasien.

Sanofi dan pesaingnya, Novartis, juga pernah menjanjikan donasi puluhan juta dosis hydroxychloroquine untuk membantu penanganan pandemi Covid-19. Untuk itu, pada bulan lalu, perusahaan Prancis tersebut mengaku telah menggandakan kapasitas produksi di delapan lokasi dan siap menggenjot produksi hydroxychloroquine lebih banyak.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

35 menit lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya