Profil Jet Tempur Hawk 209 TNI AU, Kelas Ringan Si Pemberani
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Senin, 15 Juni 2020 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jet tempur Hawk 209 jatuh menimpa beberapa rumah warga yang berjarak lima kilometer dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Senin pagi 15 Juni 2020. Penelusuran Tempo mendapati kalau kecelakaan serupa pernah dialami jet tempur jenis yang sama pada 2012 lalu. Seperti yang terjadi hari ini, sewindu lalu sang pilot juga berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontarnya.
Situs web tni-au.mil.ad menjelaskan kalau jenis jet tempur ringan itu mulai melengkapi kekuatan TNI AU sejak 1997. Kode generik dari pabrikannya, BAE Systems di Inggris, adalah Hawk 200 dan diberi kode angka 9 untuk menandai unit yang diekspor ke Indonesia. Ini juga berlaku untuk varian Hawk Mk 100 menjadi 109.
Situs Indomiliter menuliskan TNI AU memiliki 24 unit jet tempur 109/209 yang seluruhnya ditempatkan di Skadron Udara 1 di Pontianak dan Skadron Udara 12 di Pekanbaru. Jet tempur yang terbang perdana pada 1987 itu sebenarnya sudah diwacanakan segera dipensiunkan sejak beberapa tahun lalu. Bahkan keinginan regenerasi jet tempur itu telah disampaikan TNI setelah kecelakaan pada 2012 lalu.
Tapi nyatanya, elang besi ini masih melengkapi defile kekuatan setiap HUT TNI pada tahun-tahun berikutnya. Mereka juga dilibatkan mendukung mengawal kedaulatan negara di daerah perbatasan. Jet tempur ini belum pernah teruji di pertempuran tapi Hawk 209 TNI AU pernah harum karena keberaniannya menghalau jet tempur F/A-18 Hornet Australia yang jauh lebih modern dengan spesifikasi yang jauh lebih unggul (kecepatan, misalnya, bisa Mach 1,8 ketimbang Hawk yang Mach 1,2) di langit Kupang, NTT—terkait konflik Timor Timur--pada 1999 lalu.
Terbang perdana pada 1987, catatan dari BAE Systems maupun airforce-technology.com menyebutkan, Hawk 209 atau 200 merupakan varian single seater dari keluarga Hawk. Jet tempur mungil (panjang 12,07 meter dan rentang sayap dengan rudal 9,94 meter) ini digolongkan kelas ringan yang bisa digunakan untuk misi superior di udara maupun serangan darat (multi-role).
Dari pabrikannya, dia sudah dilengkapi di antaranya dengan radar modern APG-66 di hidung dan rudal AIM-9 Sidewinder pada masing-masing ujung sayap. Kecepatan maksimum Mach 1,2 dari mesin Adour 871 produksi Rolls-Royce.
Sedang Hawk 109 didesain sebagai jet latih (trainer) two seater untuk sistem persenjataan pesawat tempur generasi 4 (F-16, F-15, dll). Pesawat ini juga ditambahkan kemampuan untuk serangan ke darat yang membuatnya disebut pula jet tempur murah.