Rudal Hipersonik AS Melesat 17 Kali Lebih Cepat daripada Tomahawk

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 Juni 2020 16:54 WIB

Pada 2003, Amerika Serikat meluncurkan 802 rudal Tomahawk kearah posisi pasukan Irak, serangan tersebut merupakan bagian dari strategi shock and awe yang dicanangkan oleh Presiden George Bush. Tercatat hanya ada 2 negara yang mengoperasikan rudal Tomahawk yaitu Amerika Serikat dan Inggris. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan kalau negara itu telah mengembangkan jenis baru peluru kendali atau rudal hipersonik. Sang presiden mengklaimnya sebagai rudal yang mampu melesat tercepat di dunia dibandingkan kompetitor yang spesifik disebut dari Rusia dan Cina.

Pada satu kesempatan Trump menyebut rudal super itu bisa 17 kali lebih cepat daripada generasi rudal yang sebelumnya dimiliki Amerika. Sedang dibandingkan rudal terhebat Rusia dan Cina, dia menyebutnya lima atau enam kali lebih cepat.

Pernyataan-pernyataan Trump itu belum terverifikasi. Tapi bahwa Amerika mengembangkan peluru kendali hipersonik (di atas Mach 5,0) bisa menunjuk kepada sejumlah program di tiga angkatan perangnya. Angkatan Laut, misalnya, memilikinya dalam bentuk rudal Conventional Prompt Strike missile.

Angkatan Darat Amerika mengembangkan yang disebut Long Range Hypersonic Weapon dan yang terkini, Vintage Racer. Angkatan Udaranya malah mengembangkan dua program untuk senjata hipersonik: AGM-183 Air-Launched Rapid Response Weapon (ARRW) dan Hypersonic Air-Breathing Weapon Concept (HAWC).

Itu belum termasuk badan proyek pertahanan, DARPA, yang juga mengembangkan dua konsep persenjataan hipersonik: Tactical Boost Glide dan OpFires.

Advertising
Advertising

Namun, dari semuanya itu, AGM-183 ARRW (Arrow) diduga tebakan terdekat yang dirujuk Trump sebagai Super Duper Missile. Daya jangkau 1000 mil yang disebut sang presiden sesuai dengan kriteria rudal yang diluncurkan dari udara atau pesawat tempur. Kalau rudal dari darat jelas bisa memiliki daya jangkau yang lebih jauh karena--tidak seperti rudal udara yang bobotnya dibatasi kemampuan pesawat tempur yang akan membawanya--ukurannya yang tidak terbatas.

Daya jangkau 1.000 mil juga sudah cukup untuk menjaga jarak aman pesawat tempurnya dari bidikan rudal darat ke udara S-400 milik Rusia atau HQ-9 dari Cina.

Jika benar ARRW yang dimaksud Trump, kombinasi kecepatan Mach 12--yang diturunkan dari 17 kali kecepatan rudal Tomahawk (550 mil per jam)--dan jangkauan 1.000 mil juga berarti implikasi yang penting. Rudal seperti itu, jika diluncurkan dari jaraknya yang maksimum, akan menghajar targetnya dalam tujuh menit. Bandingkan dengan Tomahawk yang butuh 1 jam 20 menit dengan jarak dan arah yang sama.

Bukan tidak mungkin untuk menangkalnya tapi harus diakui mendeteksi, melacak, lalu menarget sebuah rudal yang melesat hipersonik atau lebih dari tiga mil per detik tidak mudah. Rudal hipersonik diyakini tidak bisa dihentikan hanya dengan sistem pertahanan rudal darat-ke-udara yang ada saat ini.

Penerbangan Pertama Pesawat Pengebom B-52 mengangkut rudal Hipersonik AGM-183A.[The Drive]

Petunjuk lainnya dari Super Duper Missile adalah bocoran dari Trump bahwa hasil bidikan dari target memiliki tingkat akurasi yang plus minus 14 inci saja. Ini sama dengan yang pernah disampaikan untuk ARRW. Soal ini bandingkan dengan satu di antara peluru kendali paling populer yang digunakan Pentagon saat ini, yakni bom berpenuntun GPS, JDAM, yang memiliki akurasi 43 kaki atau lebih dari 12 meter.

Sedang rudal yang terbaru memperkuat militer Amerika, Joint Air to Surface Standoff Missile (JASSM), pun 'hanya' memiliki kalkulasi peluang mendarat dalam radius 3 meter dari targetnya sebesar 50 persen.

Angkatan Udara Amerika tepat setahun lalu telah membawa terbang perdana AGM-183A Air Launched Rapid Response Weapon atau ARRW itu. Uji dilakukan melibatkan pesawat pembom B-52 Stratofortress di Pangkalan Udara Edwards, California.

Prototipe rudal itu hanya membawa sensor untuk mengumpulkan data seperti dampak gaya gesek dan vibrasi baik pada peluru maupun 'cantolannya' pada pesawat. "Kami berusaha secepat mungkin membawa kemampuan persenjataan ini ke pesawat tempur," kata Will Roper, asisten menteri untuk Air Force for Acquisition, Technology and Logistics saat itu.

POPULAR MECHANICS | SCMP | AF.MIL

Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

5 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

6 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

7 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

8 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

8 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

8 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

9 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

14 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

15 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya