Hubungan Romantis Tapi Bosan di Kamar Tidur? Simak Studi Ini

Rabu, 24 Juni 2020 10:05 WIB

Ilustrasi pasangan romantis/suami-istri. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti dari North Carolina di Amerika Serikat melakukan survei mengeksplorasi sifat hubungan pasangan yang partisipatif dan ikatan seksual. Tim menemukan bahwa mengekspresikan dan menerima rasa terima kasih dari dan kepada pasangan, seperti melalui pujian, tidak hanya berguna menjaga hubungan romantis, tapi dapat terus membantu meningkatkan hubungan intim.

Penulis utama hasil studi itu, Ashlyn Brady dari University of North Carolina di Greensboro, menerangkan topik ini menarik karena berlaku untuk banyak orang. "Selama hubungan romantis, orang mungkin akan mengalami saat-saat ketika mereka tidak merasa puas secara seksual, dan ini bisa merusak kepuasan hubungan mereka secara keseluruhan," ujar dia, seperti dikutip laman Daily Mail, Senin 22 Juni 2020.

Studi itu menyarankan, pasangan yang menghargai satu sama lain memiliki ikatan yang lebih baik di kamar tidur, karena rasa terima kasih memotivasi orang untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangannya. Penelitian ini didasarkan pada studi sebelumnya yang menyimpulkan bahwa rasa syukur dan terima kasih dalam suatu hubungan juga merupakan kunci komitmen.

Temuan terbaru ini menunjukkan bahwa memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangan--yaitu kekuatan komunal seksual--dapat membantu melindungi pasangan romantis dari mengalami kebosanan dalam kehidupan seksualnya. "Namun, masih belum diketahui bagaimana orang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangan mereka," kata Brady yang juga seorang psikolog sosial.

Pada bagian pertama studinya, Brady dan timnya mensurvei 185 orang yang direkrut melalui layanan 'Mechanical Turk' dari Amazon mengenai sifat hubungan mereka dengan pasangan. Tim menemukan bahwa orang-orang yang lebih setuju dengan pernyataan seperti 'pasangan sering memberi tahu hal-hal yang sangat dia sukai dari saya' dan 'saya menghargai pasangan' lebih mungkin ingin memenuhi kebutuhan seksual pasangan mereka.

Selanjutnya, tim mensurvei 118 pasangan heteroseksual tiga kali selama periode tiga bulan. Hasilnya, ditemukan bahwa perubahan kekuatan komunal seksual meningkat dari waktu ke waktu ketika pasangan merasa dan menyatakan rasa terima kasih satu sama lain.

Akhirnya, Brady dan tim melakukan percobaan online, dan meminta 285 orang untuk menjawab pertanyaan tentang kekuatan ikatan seksual mereka dengan pasangannya. Mereka menemukan bahwa peserta yang diminta menulis tentang pengalaman di mana mereka merasa bersyukur terhadap pasangan mereka--atau merasa pasangannya berterima kasih--lebih mungkin memiliki ikatan seksual yang lebih kuat daripada mereka yang tidak.

Menurut Brady, menemukan motivasi untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangan romantis mungkin sulit, tapi perlu diingat bahwa ada langkah-langkah sederhana yang dapat diambil untuk meningkatkan motivasi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa terima kasih, emosi yang timbul sebagai tanggapan atas pengakuan bahwa orang lain telah bermanfaat atau berharga bagi seseorang, menjadi kekuatan hubungan.

"Itu adalah salah satu faktor yang memprediksi kekuatan komunal seksual yang lebih besar," kata Brady.

Namun, para peneliti mengingatkan bahwa variasi gaya mungkin juga diperlukan untuk menjaga kekuatan ikatan seksual mereka. Misalnya, Brady berujar, seseorang mungkin merasa bersyukur terutama untuk pasangan romantis setelah pertama kali mengajak makan malam.

"Tapi perasaan bersyukur itu mungkin tidak berpengaruh setelah pasangan romantis Anda menyiapkan makan malam setiap malam selama bertahun-tahun," kata Brady, dalam jurnal yang diterbitkan di Social Psychological and Personality Science itu.

DAILY MAIL | PSYPOST | SOCIAL PSYCHOLOGICAL AND PERSONALITY SCIENCE

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

13 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

16 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

23 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

30 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

37 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

38 hari lalu

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya