Tambah 2 Hari, Penundaan Misi ke Mars NASA

Jumat, 26 Juni 2020 16:23 WIB

Warga menyaksikan pemandangan planet Mars berdampingan dengan gerhana bulan total yang terlihat di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu dinihari, 28 Juli 2018. Gerhana bulan total micro blood moon tersebut merupakan yang terlama pada abad ini, dengan total waktu, termasuk fase penumbra dan parsial, selama enam jam lebih. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga antariksa Amerika Serikat NASA telah menunda misi peluncuran ke Mars 2020 hingga 22 Juli. NASA mengatakan waktu tambahan itu diperlukan untuk menyelesaikan masalah kontaminasi di jalur pendukung darat di Payload Hazardous Servicing Facility (PHSF) miliknya.

Awalnya misi itu akan dilakukan pada 17 Juli sebelum dimundurkan menjadi 20 Juli, dan kini tambah dua hari lagi mundurnya. "NASA dan United Launch Alliance sekarang menargetkan Rabu, 22 Juli, untuk peluncuran misi Mars 2020 karena penundaan pemrosesan yang ditemui selama kegiatan enkapsulasi pesawat ruang angkasa," kata pejabat NASA, seperti dikutip Daily Mail, Kamis 25 Juni 2020.

Misi ini akan membawa wahana penjelajah Perseverance bersama dengan helikopter khusus Ingenuity. Keduanya akan dilibatkan pencarian tanda-tanda kehidupan mikroskopis masa lalu di planet merah itu dan menjelajahi geologi situs pendaratan Kawah Jezero.

Waktu peluncuran diperhitungkan dengan kesesuaian posisi Bumi dan Mars untuk memastikan waktu tempuh sesingkat mungkin. Jadwal harus ditetapkan paling lambat pertengahan Agustus jika NASA tak ingin menunggu dua tahun lagi untuk mendapatkan jarak dekat yang diinginkan. Penundaan dua tahun berarti pula menambah paling sedikit US$ 500 juta dari biaya misi senilai US$ 3 miliar.

NASA, seperti banyak lainnya, dipaksa untuk bekerja dari rumah selama pandemi virus corona Covid-19. Itu diakui menyebabkan kemunduran dalam pekerjaan. Dengan perencanaan peluncuran semula, Perseverance diatur untuk membuat pendaratan di Kawah Jezero Mars pada 18 Februari 2021.

Secara keseluruhan, Planet Mars telah delapan kali didarati pesawat ruang angkasa NASA. Misi Perseverance dan Ingenuity akan menjadi yang kesembilan dan akan menjadi yang pertama mengumpulkan sampel untuk dibawa kembali ke Bumi. .

NASA mengatakan misi ini juga akan menunjukkan teknologi utama untuk membantu mempersiapkan robot dan eksplorasi oleh manusia di masa depan. "Setelah 51 tahun yang lalu, NASA melakukan persiapan akhir untuk pendaratan pertama di Bulan," kata Administrator NASA Jim Bridenstine.

Tapi NASA tak sendiri dengan ambisinya itu. Cina dan Uni Emirat Arab juga sedang mempersiapkan pesawat ruang angkasa untuk diluncurkan ke planet yang sama pada pertengahan Agustus nanti. Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Rusia Roscosmos juga dijadwalkan untuk mengirim penjelajah ExoMars Rosalind Franklin ke Planet Merah musim panas ini, tapi tertunda karena pandemi virus corona.

Pejabat ESA mengatakan tidak mungkin menyelesaikan semua pengujian dan adaptasi yang diperlukan secara tepat waktu untuk tenggat peluncuran Agustus. "Dan ini akan diluncurkan menjelang akhir 2022, waktu berikutnya Bumi dan Mars sejajar," katanya.

DAILY MAIL | SPACE

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

6 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya