TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti mengatakan, ketika manusia kembali dari Mars--yang direncanakan pada 2030-an--mereka harus dikarantina. Bahkan, roket yang kembali dari Mars pun harus menjalani penyucian dari zat kimia berbahaya melibatkan suhu panas yang tinggi
Profesor aeronautika dan astronotika di Stanford University, Scott Hubbard, mengatakan, perlindungan planet untuk Bumi harus menjadi yang terpenting. Termasuk saat menyambut siapa pun dari Mars atau apapun yang akan datang dari sana.
Hubbard menunjuk sampel Mars yang akan dibawa pulang oleh misi Perseverance Rover NASA pada musim panas tahun ini. Sampel disarankannya diperlakukan seolah-olah mereka adalah virus Ebola sampai terbukti aman.
Menurutnya, prosedur ketat harus tetap diterapkan sekalipun kemungkinan kehidupan aktif pada batuan Mars yang berusia jutaan tahun untuk menginfeksi Bumi sangat rendah. "Panggang (sampel batuan) pada suhu tinggi sebelum para ilmuwan mempelajarinya," katanya seperti dikutip dari laman New York Post, Sabtu 9 Mei 2020.
Dalam novel karya Michael Crichton tahun 1969, The Andromeda Strain, mikroba alien mematikan menumpang wahana ke satelit militer yang jatuh dan para ilmuwan harus berlomba untuk menahannya. Meskipun itu fiktif, tapi manusia antariksa, atau robot utusan, tanpa disadari dapat mencemari Bumi karena kehidupan dari luar bumi atau mencemari secara biologis planet lain yang dikunjungi.
Ini adalah ketakutan lama yang diambil pada relevansi baru di era pandemi penyakit virus corona 2019 atau Covid-19. Hubbard, yang juga mantan direktur di Pusat Riset Ames milik NASA mengaku telah mendengar dari beberapa rekannya di bidang manusia luar angkasa bahwa mereka dapat melihat bagaimana, di lingkungan saat ini, masyarakat umum dapat menjadi lebih peduli tentang membawa beberapa mikroba alien, virus, atau kontaminasi.
Hubbard adalah juga tim penulis laporan baru yang mengkaji temuan dan rekomendasi terkait perlindungan planet atau karantina planet pengamanan Bumi dan dunia lain dari kontaminasi biologis silang. Laporan diterbitkan jurnal Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik dan Kedokteran Nasional pada bulan lalu.
Hubbard membahas sejarah panjang perlindungan planet dan dilema yang ditimbulkan oleh Elon Musk meluncurkan Tesla Roadster ke luar angkasa. Juga tindakan pencegahan terhadap kontaminasi oleh misi Pengembalian Sampel Mars NASA yang akan datang.
Misi terdekat ke Mars adalah peluncuran Perseverance Rover tahun ini. Setelahnya, NASA juga mengatakan ingin mengirim manusia ke Mars pada awal 2035.
STANFORD NEWS | NEW YORK POST