Gelombang Ketiga Covid-19, Hong Kong Tutup Sekolah Lagi

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 11 Juli 2020 16:00 WIB

Para siswa sekolah menengah atas (SMA) tingkat akhir belajar di sebuah kelas dengan papan transparan dipasang di masing-masing meja untuk memisahkan setiap siswa sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di Sekolah Menengah No. 23 Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 6 Mei 2020. Sekitar 57.800 siswa tingkat akhir dari 121 sekolah menengah atas dan kejuruan kembali bersekolah pada 6 Mei 2020 di Wuhan. Xinhua/Xiao Yijiu

TEMPO.CO, Jakarta - Di seluruh dunia, setiap negara ramai berdebat tentang nasib kegiatan belajar mengajar di sekolah selama pandemi Covid-19 ini. Di sebagian tempat, sekolah-sekolah ditutup. Di sebagian lainnya di buka.

Hong Kong memberi gambaran bagaimana membuat keputusan tentang kegiatan di sekolah bisa begitu sulit. Di wilayah ini, para pelajar telah diminta belajar dari rumah pada akhir Januari lalu saat gelombang pertama pandemi terjadi--dibawa oleh mereka yang datang dari Cina daratan.

Otoritas setempat bertahan menutup sekolah-sekolah itu hingga gelombang kedua virus datang dan berlalu. Gelombang dua ini disebut dipicu terutama oleh mereka yang datang atau bepergian ke Eropa dan Amerika Utara.

Ketika Hong Kong kelihatannya sudah berhasil mengendalikan Covid-19, sekolah-sekolah pun dibuka kembali, terutama sekolah internasional. Ini terjadi pada akhir Mei lalu. Semua berjalan baik karena sejak 13 Juni sampai 5 Juli lalu, tidak didapati kasus baru.

Tapi, kini, gelombang ketiga virus itu datang. Otoritas Hong Kong melaporkan 38 kasus infeksi baru sepanjang Jumat lalu. Menurun dari 42 yang dilaporkan pada Kamis, tapi secara keseluruhan tiga hari, sejak Rabu, jumlah kasus baru harian itu menandakan lonjakan.

Advertising
Advertising

Terlebih, sebagian besar diketahui penularan lokal--bukan kasus impor seperti dua gelombang sebelumnya. Total, jumlah kasus Covid-19 di Hong Kong sejak Januari lalu menjadi 1.404 dan tujuh di antaranya meninggal.

Situasi terbaru itu memaksa Biro Pendidikan mengumumkan tahun ajaran menjelang liburan musim panas dihentikan prematur. Pelajar diliburkan--dan sekolah-sekolah ditutup lagi--per Senin 14 Juli 2020, atau lebih cepat sepekan dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

Keputusan itu diambil sekalipun Menteri Pendidikan Hong Kong Kevin Yeung menyatakan tidak ada kasus terkonfirmasi Covid-19 dari lingkungan sekolah. "Ini mencerminkan kerja yang sangat baik di sekolah-sekolah," katanya.

Meski begitu, karena lonjakan jumlah kasus yang kembali terjadi pada pekan lalu, pemerintahan di Hong Kong menyatakan tidak akan aman jika aktivitas sekolah dibiarkan. "Seperti yang kita semua tahu, Covid-19 sepertinya akan terus bersama kita untuk beberapa waktu ke depan. Kita harus menyeimbangkan antara kehidupan normal sehari-hari dengan penyebaran penyakit itu," kata Yeung.

NPR | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

3 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

3 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya