Rt dan R0 di Perpanjangan PSBB Transisi Jakarta, Ini Maksudnya

Reporter

Terjemahan

Jumat, 17 Juli 2020 18:05 WIB

Ahad: Warga berolahraga meski CFD ditiadakan di kawasan bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 28 Juni 2020. Bawah: Warga berolahraga saat CFD perdana di masa PSBB transisi di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Ahad, 21 Juni 2020. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi di ibu kota untuk dua pekan ke depan mulai Sabtu 18 Juli 2020. Satu alasannya adalah angka reproduktif efektif (Rt) virus corona Covid-19 yang disebutnya telah berada di atas 1, atau spesifiknya 1,15.

Dia tak menyebutkan angka perubahan yang terjadi dari sebelumnya yang memicu perpanjangan masa PSBB transisi itu. Anies hanya menyebut angka bilangan yang sama sempat setinggi 4,00 dan berharap dua minggu ke depan bisa turun di bawah satu.

Setiap orang di dunia pasti telah mengakrabi istilah reproduktif penularan penyakit seperti yang dikutip Gubernur Anies Baswedan. Ini karena pandemi penyakit virus corona 2019 atau Coivd-19 yang telah berusia empat bulan atau tujuh bulan sejak penyakit merebak dari Cina tujuh bulan lalu.

Ada dua macam bilangan reproduktif itu. Yang pertama adalah R0--dibaca R naught--yang juga dikenal sebagai bilangan atau angka reproduktif dasar.

R0 merujuk kepada berapa banyak orang yang akan tertular gara-gara satu orang yang terinfeksi virus penyakit . Dengan catatan, orang-orang itu berada dalam sebuah populasi yang sebelumnya tidak memiliki penyakit tersebut. Inilah angka reproduktif virus yang biasa digunakan di awal suatu wabah.

Advertising
Advertising

R0 diestimasi dari data yang dikoleksi dalam sebuah populasi dan diinput ke dalam model matematika. Jika angka R0 yang dihasilkan di bawah satu, epidemi penyakit itu akan memudar di populasi itu. Di atas satu, epidemi akan meluas, kemungkinan tumbuh eskponensial.

Nilai perkiraan yang dihasilkan itu akan sangat bergantung kepada proporsi orang pertama yang terinfeksi dan kerapatan populasinya. Ada juga faktor daya tular si virus atau organisme patogen dan seberapa cepat kasus infeksi menghilang, baik karena si korban sembuh maupun meninggal.

Semakin padat populasi, semakin banyak orang yang mungkin terinfeksi. Semakin banyak yang terinfeksi, semakin besar daya tular virus itu, dan semakin besar angka R0 yang dihasilkan. Sementara itu, semakin cepat kasus menghilang, karena kematian atau kesembuhan, semakin kecil R0.

Beberapa tim ilmuwan menyebut beragam angka R0 di awal wabah Covid-19. Kebanyakan menempatkannya 2-3. Beberapa lebih rendah dari itu, seperti WHO yang memperkirakan 1,4-2,5. Tapi yang pasti bilangan R0 tidaklah tetap karena dia lebih kepada nilai rata-rata, dan bisa berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain.

<!--more-->

Versinya yang aktual atau 'efektif' dari angka reproduktif itu dikenal sebagai Rt, yakni laju penularan virus penyakit pada satu waktu dan lokasi tertentu. "Di Wuhan, angka Rt mungkin dua koma sekian pada Desember dan dua koma sekian yang lain lagi pada Januari," kata Ben Cowling, kepala divisi epidemiologi dan biostatistik di University of Hong Kong (HKU) melukiskan angka Rt yang bisa berubah-ubah.

Dengan menunjukkan bagaimana SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, menyebar dalam populasi tertentu secara aktual, Rt memberi para pembuat keputusan sebuah gambaran terkini dari situasi pandemi di wilayahnya. Contohnya, persis seperti yang diperbuat Anies.

"Rt menolong mereka untuk lebih akurat menyesuaikan intervensi yang akan dilakukan untuk menjaga angka itu pada level yang bisa mereka dan konstitusi mereka terima," kata Gabriel Leung, epidemiolog dan dekan Fakultas Kedokteran di HKU.

Tapi, tetap saja Rt yang real time pun tidak bisa menghindari ketertinggalannya dari penyebaran virus itu yang sebenarnya. Sebagian besar karena kapasitas tes yang terbatas sehingga pasokan data tidak mewakili situasi yang sebenarnya dan kejadian-kejadian asymptomatik.

Untuk memperkuat perhitungannya dan meminimalkan selisih dengan situasi yang sebenarnya terjadi, Leung menambahkan, para peneliti biasa melibatkan perangkat digital untuk tracing dan tracking kontak dekat korban lewat phone location dan praktik pembayaran online untuk menjaga interaksi sosial.

Hingga ada vaksinnya atau ada pemberlakuan lockdown yang amat mahal secara sosioekonomi, sangat sulit untuk sebuah masyarakat untuk bisa menurunkan Rt sampai nol. Tapi itu mungkin tidak perlu juga.

Menurut Cowling, tidak ada kebutuhan untuk menurunkannya seperti itu karena pasti ada kasus-kasus impor dengan variabel yang tinggi. "Yang dibutuhkan adalah sebuah standar kalibrasi (terhadap tingkat penularan virus) yang hati-hati, dan bilangan Rt untuk menyediakan roadmap," kata dia.

Sayangnya, simbol dan kalkulasi R0 sering kali digunakan dalam publikasi kasus Covid-19 ketika yang dimaksud adalah Rt, atau sebaliknya. "Ini bisa membingungkan," kata Cowling

qz.com | cebm.net

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya