Rt dan R0 di Perpanjangan PSBB Transisi Jakarta, Ini Maksudnya
Reporter
Terjemahan
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 17 Juli 2020 18:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi di ibu kota untuk dua pekan ke depan mulai Sabtu 18 Juli 2020. Satu alasannya adalah angka reproduktif efektif (Rt) virus corona Covid-19 yang disebutnya telah berada di atas 1, atau spesifiknya 1,15.
Dia tak menyebutkan angka perubahan yang terjadi dari sebelumnya yang memicu perpanjangan masa PSBB transisi itu. Anies hanya menyebut angka bilangan yang sama sempat setinggi 4,00 dan berharap dua minggu ke depan bisa turun di bawah satu.
Setiap orang di dunia pasti telah mengakrabi istilah reproduktif penularan penyakit seperti yang dikutip Gubernur Anies Baswedan. Ini karena pandemi penyakit virus corona 2019 atau Coivd-19 yang telah berusia empat bulan atau tujuh bulan sejak penyakit merebak dari Cina tujuh bulan lalu.
Ada dua macam bilangan reproduktif itu. Yang pertama adalah R0--dibaca R naught--yang juga dikenal sebagai bilangan atau angka reproduktif dasar.
R0 merujuk kepada berapa banyak orang yang akan tertular gara-gara satu orang yang terinfeksi virus penyakit . Dengan catatan, orang-orang itu berada dalam sebuah populasi yang sebelumnya tidak memiliki penyakit tersebut. Inilah angka reproduktif virus yang biasa digunakan di awal suatu wabah.
R0 diestimasi dari data yang dikoleksi dalam sebuah populasi dan diinput ke dalam model matematika. Jika angka R0 yang dihasilkan di bawah satu, epidemi penyakit itu akan memudar di populasi itu. Di atas satu, epidemi akan meluas, kemungkinan tumbuh eskponensial.
Nilai perkiraan yang dihasilkan itu akan sangat bergantung kepada proporsi orang pertama yang terinfeksi dan kerapatan populasinya. Ada juga faktor daya tular si virus atau organisme patogen dan seberapa cepat kasus infeksi menghilang, baik karena si korban sembuh maupun meninggal.
Semakin padat populasi, semakin banyak orang yang mungkin terinfeksi. Semakin banyak yang terinfeksi, semakin besar daya tular virus itu, dan semakin besar angka R0 yang dihasilkan. Sementara itu, semakin cepat kasus menghilang, karena kematian atau kesembuhan, semakin kecil R0.
Beberapa tim ilmuwan menyebut beragam angka R0 di awal wabah Covid-19. Kebanyakan menempatkannya 2-3. Beberapa lebih rendah dari itu, seperti WHO yang memperkirakan 1,4-2,5. Tapi yang pasti bilangan R0 tidaklah tetap karena dia lebih kepada nilai rata-rata, dan bisa berbeda dari satu lokasi ke lokasi lain.
<!--more-->
Versinya yang aktual atau 'efektif' dari angka reproduktif itu dikenal sebagai Rt, yakni laju penularan virus penyakit pada satu waktu dan lokasi tertentu. "Di Wuhan, angka Rt mungkin dua koma sekian pada Desember dan dua koma sekian yang lain lagi pada Januari," kata Ben Cowling, kepala divisi epidemiologi dan biostatistik di University of Hong Kong (HKU) melukiskan angka Rt yang bisa berubah-ubah.
Dengan menunjukkan bagaimana SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, menyebar dalam populasi tertentu secara aktual, Rt memberi para pembuat keputusan sebuah gambaran terkini dari situasi pandemi di wilayahnya. Contohnya, persis seperti yang diperbuat Anies.
"Rt menolong mereka untuk lebih akurat menyesuaikan intervensi yang akan dilakukan untuk menjaga angka itu pada level yang bisa mereka dan konstitusi mereka terima," kata Gabriel Leung, epidemiolog dan dekan Fakultas Kedokteran di HKU.
Tapi, tetap saja Rt yang real time pun tidak bisa menghindari ketertinggalannya dari penyebaran virus itu yang sebenarnya. Sebagian besar karena kapasitas tes yang terbatas sehingga pasokan data tidak mewakili situasi yang sebenarnya dan kejadian-kejadian asymptomatik.
Untuk memperkuat perhitungannya dan meminimalkan selisih dengan situasi yang sebenarnya terjadi, Leung menambahkan, para peneliti biasa melibatkan perangkat digital untuk tracing dan tracking kontak dekat korban lewat phone location dan praktik pembayaran online untuk menjaga interaksi sosial.
Hingga ada vaksinnya atau ada pemberlakuan lockdown yang amat mahal secara sosioekonomi, sangat sulit untuk sebuah masyarakat untuk bisa menurunkan Rt sampai nol. Tapi itu mungkin tidak perlu juga.
Menurut Cowling, tidak ada kebutuhan untuk menurunkannya seperti itu karena pasti ada kasus-kasus impor dengan variabel yang tinggi. "Yang dibutuhkan adalah sebuah standar kalibrasi (terhadap tingkat penularan virus) yang hati-hati, dan bilangan Rt untuk menyediakan roadmap," kata dia.
Sayangnya, simbol dan kalkulasi R0 sering kali digunakan dalam publikasi kasus Covid-19 ketika yang dimaksud adalah Rt, atau sebaliknya. "Ini bisa membingungkan," kata Cowling
qz.com | cebm.net