Membandingkan Dua Uji Stem Cell UI dan Unair Melawan Covid-19

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 18 Juli 2020 11:35 WIB

Stem Cell. theconversation.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kampus di tanah air, yakni Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga, menguji terapi sel punca (stem cell) untuk pengobatan pasien Covid-19. Namun keduanya menggunakan metode yang berbeda.

Tim peneliti di UI menggunakan Sel Punca Mesenkim Asal Tali Pusat sebagai terapi adjuvan pada pasien pneumonia Covid-19 berat dan kritis. Mereka mengumumkan telah sampai ke tahap uji klinis dengan hasil sementara yang diklaim sesuai harapan.

"Pasien pertama penderita Covid-19 di Indonesia yang memperoleh pengobatan menggunakan sel punca mesenkimal berhasil sembuh," kata Erlina Burhan, dokter dan peneliti yang tergabung dalam tim itu, Jumat 17 Juli 2020.

Erlina menjelaskan penelitian itu dengan cara memberikan stem cell secara infus intravena. Tujuannya, beredar dalam kapiler-kapiler paru maupun sistemik menuju organ-organ lain yang mengalami kerusakan gara-gara efek infeksi virus corona Covid-19.

Advertising
Advertising

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan (Instagram/@erlinaburhan)

“Diduga sel punca mesenkimal dapat meningkatkan ketahanan hidup pasien Covid-19 derajat berat dan kritis melalui kemampuannya sebagai imunomodulator dan anti-inflamasi untuk mengatasi badai sitokin, memperbaiki kondisi lingkungan mikro jaringan paru, memperbaiki organ-organ lain yang mengalami kerusakan serta transdiferensiasi sel punca mesenkimal menjadi sel alveolar tipe II,” ujar dia menuturkan.

Selang satu bulan sebelumnya, tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya juga mengumumkan menambang stem cell untuk diuji tantang melawan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, di laboratoriumnya. Mereka mengungkap temuan potensi pada dua formula dalam penelitian itu, yakni Haematopotic Stem Cells (HSCs) dan Natural Killer Cells.

Keduanya lalu direkomendasikan sebagai alternatif bagi para dokter, industri obat, dan masyarakat dalam menangani Covid-19 secara cepat. Ditemukan bahwa setelah 24 jam virus SARS-CoV-2 isolat Indonesia sudah dapat dieliminasi oleh stem cell HSCs. Sedang dari hasil uji tantang Natural Killer Cells, sebagian virus dapat diinaktivasi setelah 72 jam.

Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr. dr. Purwati, SPpd, berbicara dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. (ANTARA/Katriana)

"Dapat menonaktifkan atau melumpuhkan virus dalam jumlah besar hingga kurang lebih 80 sampai 90 persen," kata Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Purwati, dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, saat itu.

Ia mengatakan hematopoietic stemcell dan natural killer cell merupakan sel-sel yang dapat diambil dari darah dengan cara pembiakan selama beberapa hari. Haematopoietic stem cell disebutnya membutuhkan waktu pembiakan 3-4 hari dan natural killer cell 7-14 hari.

Sel-sel tersebut, katanya, dapat digunakan dalam upaya penanganan penyakit secara preventif dan juga secara kuratif. "Jadi kalau setting untuk preventif, maka natural killer cell bisa bertahan kurang lebih empat bulan, dan itu sangat biologis karena itu bisa diambil dari darah pasien itu sendiri," katanya.

Berita terkait

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

21 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

1 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

2 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya