Kata Menristek Soal Banyak Cari Vaksin Covid-19

Kamis, 30 Juli 2020 10:35 WIB

Suasana PT Bio Farma Bandung, Jawa Barat, saat kunjungan kerja Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Rabu, 29 Juli 2020. Bio Farma bekerjasama dengan Universitas Padjajaran ditargetkan sanggup memproduksi vaksin COVID-19 pada 2021 mendatang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan kalau seorang menteri Turki mengajak kerja sama riset vaksin Covid-19. Kerjasama itu untuk dua hal yaitu pelaksanaan uji klinis ataupun penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19.

“Mereka pengembangan vaksinnya luar biasa dengan mengembangkan semua platform yang ada,” kata Bambang di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung, Rabu 29 Juli 2020.

Menurutnya, ada lima pendekatan pembuatan vaksin yang dilakukan Turki di antaranya inactivated virus, DNA, MRNA, dan rekombinan. Ajakan ditujukan kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tapi, menurut menristek, swasta seperti PT Bio Farma juga bisa menjajaki yang sama.

Bambang mengatakan, upaya mencari vaksin seperti halnya vaksin Covid-19 di manapun di dunia tidak hanya bergantung pada satu pengembang. Menurutnya, upaya mendapatkan vaksin harus paralel atau multitrack, salah satunya dengan calon vaksin Merah Putih buatan Indonesia.

“Karena nggak ada jaminan vaksin ini efektif untuk kelompok masyarakat atau wilayah tertentu,” katanya.

Advertising
Advertising

Menristek menepis banyak produk vaksin Covid-19 nanti akan memunculkan persaingan. ”Kita tidak melihatnya sebagai persaingan karena bagaimanapun Indonesia butuh vaksinnya besar sekali dengan penduduk 260 juta orang,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan kemungkinan seseorang butuh lebih dari satu ampul karena faktor daya tahan tubuh yang berbeda-beda. "Bisa saja vaksinnya tidak bertahan lama sehingga orang harus divaksin lagi," katanya.

Pandemi Covid-19 ini, kata Bambang, memunculkan kebutuhan miliaran vaksin. Hal paling penting, menurutnya, produsen yang bisa menghasilkan vaksin paling efektif. ”Bukan masalah cepat saja, karena percuma cepat kalau tidak efektif.”

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya