Peretasan Akun Twitter Tokoh Terkenal, FBI Tangkap Remaja Baru Lulus SMA

Reporter

Antara

Sabtu, 1 Agustus 2020 20:53 WIB

Ilustrasi Twitter. REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI meringkus seorang remaja berusia 17 tahun sebagai tersangka utama kasus peretasan akun Twitter yang terjadi bulan lalu. Korban atau pemilik akun yang dibajak dan kemudian digunakan untuk penipuan bitcoin itu puluhan figur terkenal di dunia selebritas, CEO perusahaan teknologi, dan politik pemerintahan di Amerika Serikat.

Remaja itu disebutkan bernama Graham Ivan Clark asal Tampa, Florida, Amerika Serikat. Clark yang baru lulus SMA ditangkap di apartemennya pada Jumat waktu setempat. Bersamanya, ikut ditetapkan tersangka Mason John Sheppard (19) asal Inggris Raya yang juga telah ditangkap dan Nima Fazeli (22) dari Orlando, Florida, yang masih buron.

The New York Times, dikutip Sabtu 1 Agustus 2020, menulis bahwa Clark disangka dengan 30 tuduhan tindak kejahatan, termasuk penipuan. Disebutkan pula bahwa meski baru berusia 17 tahun, Clark akan akan dihukum sebagai orang dewasa. Adapun Sheppard dan Fazeli dituduh membantu Clark.

Pengacara negara bagian Florida yang menangani kasus ini, Andrew Warren, menyebut Clark cukup berpengalaman sebagai hacker hingga berhasil menembus jaringan Twitter tanpa terdeteksi. Dia menjelaskan modus remaja itu menipu dan meyakinkan seorang pegawai admin Twitter sebagai seorang pekerja di departemen teknologi dan memerlukan akses untuk masuk ke portal layanan konsumen.

"Dia lalu mencuri informasi penting agar bisa masuk ke sistem internal platform tersebut," katanya.

Setelah masuk sistem internal, peretas menyetel ulang kata kunci akun. Peretas mencuit dari 45 akun yang diretas, mengakses kotak pesan 36 akun dan mengunduh informasi dari tujuh akun. Clark meminta pengikut akun-akun terverifikasi, antara lain milik Elon Musk dan Barack Obama, untuk mengirimkan uang dalam bentuk bitcoin.

Advertising
Advertising

New York Times menuliskan penipuan tersebut menjaring uang senilai lebih dari 180 ribu dolar AS. Sementara laman Cnet, mengutip keterangan dari Departemen Kehakiman AS, melaporkan terdapat lebih dari 400 transfer senilai lebih dari 100 ribu dolar AS yang menjadi korban penipuan tersebut.

Modus adanya pegawai yang terpedaya sebelumnya telah dijelaskan Twitter yang meyakinkan bahwa tidak ada kata sandi yang telah dibobol hacker. Sedang dugaan 'kriminal biasa'--bukan kejahatan negara tertentu--sebelumnya juga telah terendus sejumlah analis lewat sebuah iklan yang pernah tayang di situs web pasar digital 'abu-abu' yang memfasilitasi perdagangan akun.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

5 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

10 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

11 hari lalu

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

11 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

13 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

13 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

13 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

32 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya