Setiap Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dapat Uang Rp 1 Juta Tapi ...

Kamis, 6 Agustus 2020 21:10 WIB

Petugas mendata calon relawan penerima vaksin Covid-19 di Klinik Universitas Padjadjaran, Bandung, Kamis, 30 Juli 2020. Selain pendaftaran secara online, warga yang ingin jadi relawan penerima vaksin bisa mendaftar di klinik ini secara langsung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ketua tim peneliti uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kunandi Rusmil, mengatakan peserta uji klinis akan mendapat uang tunai total Rp 1 juta. Duit akan diberikan lima kali setiap relawan diminta datang memeriksakan diri setelah menerima suntik vaksin Covid-19. “Sekali datang Rp 200 ribu,” kata dia, Kamis 6 Agustus 2020.

Kusnandi mengatakan, uji klinis akan berlangsung enam bulan. Selama masa uji klinis tersebut relawan akan diminta datang untuk memeriksakan dirinya pada tim uji klinis sebanyak lima kali. Selain uang pengganti transpor yang diberikan setiap pemeriksaan, tidak ada pemberian uang lainnya.

“Kami tidak ngasih uang. Karena nanti mereka ikut gara-gara uang gitu. Itu kan tidak bagus. Kan kalau uji klinis itu sukarela sifatnya,” kata Kusnandi lagi.

Dia menjelaskan, relawan juga akan mendapat asuransi. Bentuknya adalah jaminan berobat, apakah keluhan karena materi bakal vaksin yan disuntikkan ataupun lainnya. "Kan bisa saja dia tipes, diare, tetap saja itu di-cover. Nanti kami tanyai apa ada hubungannya dengan vaksin atau tidak, nanti akan ditanya lebih lanjut oleh tim,” kata dia.

Kusnandi mengatakan, tim dokter sudah disiapkan untuk mengawal uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Cina tersebut. Tim terdiri dari 20 dokter spesialis dan 30 dokter umum. Adapun jadwal penyuntikan vaksin sudah ditetapkan mulai 11 Juli 2020. “Targetnya satu bulan penyuntikannya."

Advertising
Advertising

Kusnandi mengatakan, target relawan yang direkrut berjumlah 1.620 orang dewasa. Lokasi pelaksanaan uji klinis akan digelar di 6 lokasi yakni Fakultas Kedokteran Unpad di Jalan Eijkman, Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Dago, serta Puskesmas Sukaparkir yang seluruhnya berada di Kota Bandung.

Dari target 1.620 orang tersebut, Kusnandi mengungkapkan, per artikel ini dibuat baru terdaftar 801 orang. Rincinya 401 orang mendaftar di Unpad, 281 orang di Puskesmas Garuda, 21 orang di Puskesmas Ciumbuleuit, 28 orang di Pukesmas Dago, serta 70 orang di Puskesmas Sukaparkir.

Tim, menurut Kusnandi, telah mengantisipasi jadwal penyuntikan molor lebih dari satu bulan, bergantung pemenuhan target relawan tersebut. “Bisa manjang sampai 2 bulan, karena tergantung jumlah subjek. Sampai kapan, saya gak bisa nentuin. Tapi rasanya 1 bulan cukup,” kata Kusnandi.

Sementara itu, di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran sudah disiapkan ruangan khusus pelaksanaan untuk uji klinis vaksin Covid-19 tersebut. Di satu ruang besar yang berada di lantai 2 di gedung utama tersebut akan melayani tes swab, pengambilan sampel darah, pemeriksaan fisik, vaksinasi, hingga observasi bagi relawan terdaftar.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

10 jam lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

1 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

2 hari lalu

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

Pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini mengalami gangguan teknis pada hari pertama yang digelar serentak secara nasional pada Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

2 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

3 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya