Kurikulum Darurat, Yogya Minta Menteri Nadiem Tak Abaikan Aspek Aplikatif

Minggu, 9 Agustus 2020 18:23 WIB

Petugas melakukan verifikasi data saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Danurejan, DI Yogyakarta, Kamis 4 Juni 2020. PPDB Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Yogyakarta secara "real time online" (RTO) tersebut menerapkan standar protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO. Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyoroti kebijakan kurikulum darurat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di masa pandemi Covid-19. Mereka meminta Menteri Nadiem tak fokus penyederhanaan hanya pada tiga hal: literasi, numerasi dan pendidikan karakter.

"Fokus materi yang sifatnya aplikatif seperti sains seharusnya bisa dimasukkan dalam kurikulum itu, jadi tidak sekedar pada tiga fokus tersebut," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardoyo, Minggu 9 Agustus 2020.

Didik menuturkan, materi seperti sains akan menuntun peserta didik untuk tidak lepas dari hal-hal aplikatif ketika mereka berkutat pada literasi dan numerik. Sehingga bisa tetap menjadi materi yang melengkapi pengembangan pengetahuan dan kemampuan para siswa.

Menurut Didik, sekolah-sekolah di DI Yogyakarta telah menyusun sendiri kurikulum sesuai tingkat satuan pendidikan pada tahun ajaran 2020/2021. Namun model penyederhaan hanya sebatas menyesuaikan pada target pencapaian yang bisa ditempuh dalam situasi pandemi.

Sekolah-sekolah itu, ujar Didik, "Memiliki target yang berbeda satu sama lain. Sesuai kondisi lingkungan masing-masing."

Advertising
Advertising

Didik mengatakan, DI Yogyakarta tak terlalu mempersoalkan jika pemerintah pusat bersikukuh mempertahankan penyederhanaan kurikulum pada tiga kelompok besar yakni literasi, numerasi dan pendidikan karakter. DIY hanya akan menggenapinya dengan kelompok sains atau materi yang sifatnya aplikatif.

"Karena kami menilai paling penting mendorong tumbuhnya kemampuan penalaran anak didik pada materi yang dikelompokkan itu," ujarnya.

Didik mengatakan dengan adanya penambahan pengelompokan kurikulum itu tidak akan mengganggu parameter indikator ketuntasan pembelajaran. Karena tiap sekolah diberikan hak menentukan sendiri ketuntasan tiap bidangnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuat pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus atau darurat. Ini termasuk dalam tiga opsi yang diberikan kementerian kepada sekolah-sekolah untuk bisa melanjutkan proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Ketiga opsi itu adalah sekolah-sekolah tetap mengacu kepada kurikulum nasional, menggunakan kurikulum darurat, atau menyederhanakan kurikulum secara mandiri. “Semua jenjang pendidikan pada kondisi khusus dapat memilih dari tiga opsi kurikulum tersebut,” ujar Nadiem dalam taklimat media secara virtual, di Jakarta, Jumat 7 Agustus 2020.

Pedoman pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus itu dituang dalam SK Nomor 719/P/2020. Adapun opsi kurikulum darurat disiapkan Kemendikbud dengan menyederhanakan kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

4 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

4 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

20 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

21 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

3 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya