Tak Ada di Mamalia Kini, Tulang Berpori Penyebab Dinosaurus Tumbuh Raksasa?

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 22 Agustus 2020 12:11 WIB

Ilustrasi jejak kaki dinosaurus seperti ditemukan di Provinsi Zhejiang, wilayah timur Cina. (Dok. Lida Xing)

TEMPO.CO, Jakarta - Dinosaurus diperhitungkan sebagai hewan terbesar yang pernah berjalan di muka Bumi. Berdasarkan studi yang dilakukan tim peneliti di Amerika Serikat, karakter alami dari tulang dinosaurus kemungkinan menjadikan hewan-hewan itu bisa tumbuh raksasa dan menjulang.

Dinosaurus terbesar sepanjang masa seperti herbivora leher panjang Argentinosaurus memiliki panjang tubuh lebih dari 30 meter dan bobot lebih dari 50 ton. Ukuran dinosaurus jenis ini berlipat-lipat daripada mamalia darat umumnya.

Raksasa lainnya termasuk Tyrannosaurus rex, jenis karnivora seberat 8 ton dan panjang 12 meter. Dengan ukuran inipun, dinosaurus sudah melampaui beruang kutub terbesar yang pernah ada.

Perilaku yang tak mengerami telur serta tak mengasuh anak-anaknya yang masih muda diduga berpengaruh untuk tumbuh kembang dinosaurus dewasa. Mereka terhindar dari tekanan dan kewajiban yang secara biologis membatasi pertumbuhannya seperti yang dialami mamalia umumnya.

Studi oleh Seth Donahue di University of Massachusetts Amherst menyodorkan kemungkinan lain penyebab dinosaurus bisa tumbuh raksasa. Donahue dan timnya fokus meneliti perbedaan jaringan tulang antara mamalia dan dinosaurus.

Advertising
Advertising

Mereka fokus kepada tulang berpori yang sering ditemukan di ujung tulang seperti tulang paha. “Tulang berpori (trabecular) adalah sebuah pengecualian, ini adalah struktur material yang ringan," kata Donahue.

Pengunjung menyaksikan film kepunahan massal dinosaurus di Museum Geologi Bandung, Minggu 2 Februari 2020. Ruang pamer Sejarah Kehidupan di museum itu telah dibuka kembali setelah menjalani renovasi sejak Juni 2019 lalu. FOTO: ANWAR SISWADI/TEMPO

Sebelumnya, tidak ada studi yang menyoroti struktur jaringan tulang itu pada dinosaurus. "Fokus kepada trabecular bone membuat studi terbaru ini unik," kata Sandra Shefelbine dari Northeastern University, Massachusetts, yang tidak terlibat studi itu.

Baca juga:
Kenapa Fosil Dinaosaurus Tak Ditemukan di Indonesia? Ini Jawabnya

Dengan mengkombinasikan hasil pemindaian detail jaringan tulang itu dengan teknik rekayasa yang disebut finite element analysis, Donahue dkk mendeteksi kalau struktur tulang spons pada dinosaurus tersusun berbeda dengan pada mamalia. Pada dinosaurus memiliki kerapatan lebih rendah tapi tanpa mengorbankan kekuatannya.

“Saya kira temuan ini memiliki implikasi untuk memahami bagaimana dinosarus mampu mendukung ukuran tubuh gigantis yang tidak ditemukan pada hewan-hewan kini," kata Donahue.

Hasil penelitian itu juga merekomendasikan untuk melihat kepada struktur tulang dinosaurus sebagai insiprasi ketika mendesain sesuatu yang membutuhkan kekuatan namun ringan. Contohnya desain jembatan atau pesawat ulang alik antariksa.

NEW SCIENTIST

Berita terkait

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Contoh Jaring-Jaring Makanan dalam Ekosistem

19 Januari 2024

Pengertian dan Contoh Jaring-Jaring Makanan dalam Ekosistem

Dalam sebuah ekosistem, terdapat istilah jaring-jaring makanan yang lebih kompleks dibanding rantai makanan. Berikut pengertian dan contohnya.

Baca Selengkapnya

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

19 Januari 2024

10 Fakta tentang Orca si Paus Pembunuh

Orca adalah satu-satunya mamalia selain manusia yang diketahui mengalami masa pasca-reproduksi (menopause) yang panjang.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ikan Belida Si Punggung Pisau yang Nyaris Punah

10 Desember 2023

Mengenal Ikan Belida Si Punggung Pisau yang Nyaris Punah

Pemerintah sedang berupaya meningkatkan populasi ikan belida yang dikenal lezat ini

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua

12 November 2023

Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan mamalia yang sudah hilang sejak puluhan tahun lalu, echidna paruh panjang attenborough.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

10 November 2023

Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

Ilmuwan temukan mamalia yang telah lama hilang di pegunungan terpencil di Indonesia

Baca Selengkapnya