Peneliti Covid-19 Gelar Konser Musik 1.500 Penonton di Jerman

Reporter

Terjemahan

Minggu, 23 Agustus 2020 20:56 WIB

Ilustrasi konser saat pandemi di Berlin, Jerman, 5 Agustus 2020. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah konser musik pop asli tapi palsu digelar di Leipzig, Jerman, pada Sabtu 22 Agustus 2020. Tidak cuma sekali, konser musik itu bahkan digelar tiga kali berturut-turut dengan jumlah penonton sekitar 1.500 orang.

Konser musik itu sengaja diselenggarakan oleh tim peneliti University Hospital di Halle. Tujuannya, mempelajari risiko penyebaran infeksi termasuk bagaimana para penonton, yang tidak lain adalah para relawan, itu menyebarkan virus corona--jika mereka terinfeksi Covid-19.

Setiap relawan itu sebelumnya sudah menjalani tes corona dan negatif infeksi penyakit tersebut. Kepada mereka lalu diberikan masker untuk dikenakan sepanjang konser.

Para peneliti melengkapi setiap relawan itu dengan alat pelacak yang terkoneksi dengan sensor di langit-langit ruang konser untuk merekam pergerakan sepanjang konser. Sebaran aerosol--partikel mikro yang bisa membawa virus--yang diproduksi para penonton saat bergerak dan bicara juga dipetakan.

Disinfektan fluorescent digunakan untuk menyorot permukaan mana di area konser 'gadungan' itu yang paling banyak atau sering disentuh. "Setelah acara, kami bisa melihat dengan lampu ultraviolet permukaan mana yang berpendar khusus yang berarti mereka cukup sering alami kontak dengan para penonton," kata Stefan Moritz, ketua tim studi.

Advertising
Advertising

Artis penyanyi pop Jerman, Tim Bendzko, muncul di atas panggung untuk memicu raksi se-realistis mungkin dari para penonton untuk seluruh tiga skenario konser yang digelar. Dalam skenario pertama, yang mensimulasikan tahap awal apndemi, para penonton konser saling berdekatan tanpa jarak sosial.

<!--more-->

Skenario kedua, peneliti membuat protokol kesehatan dan jarak sosial di antara relawan penonton konser. Ketiga, jarak 1,5 meter di antara relawan diberlakukan secara ketat.

“Kami benar-benar bersenang-senang," kata Bendzko yang berharap konser untuk penelitian ini menjadi langkah pertama menunju kenormalan baru nanti tentang penyelenggaraan pertunjukan musik. Sebagai catatan, pemerintah Jerman melarang segala konser hingga November mendatang.

Stefan Moritz mengatakan kalau 1.500 sukarelawan penonton konser itu hanya seperempat dari jumlah yang semula diharapkan. Tapi, Moritz mengakui, secara keseluruhan simulasi berjalan baik.

"Kami puas dengan angkanya. Kami memiliki kualitas data yang baik," kata dia yang berharap hasil studi sudah akan bisa diumumkan 4-6 minggu ke depan.

Hingga saat ini, Pemerintah Jerman melaporkan 9.267 kematian karena Covid-19 di negerinya. Angka itu hanya seperempat daripada di Inggris, tapi dikhawatirkan bakal bertambah seiring dengan jumlah kasus baru yang belakangan menanjak. Sabtu lalu dilaporkan 2.034 kasus baru Covid-19---pertama kalinya melewati 2.000 sejak akhir April lalu.

Robert Koch Institute menyatakan wabah virus corona merebak kembali di rumah sakit, rumah jompo, sekolah dan di antara para pelancong dan acara-cara keluarga dan keagamaan. "Tren ini mengkhawatirkan," kata institut itu.

AP | DW

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

8 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya