Top 3 Tekno Berita Kemarin: Monster Laut Kaspia Ekranoplan, Jalur Mandiri ITB

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 Agustus 2020 07:55 WIB

Ekranoplan. Instagram/@lamastor

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin diisi dengan berita yang beragam. Dimulai dari nasib Ekranoplan, sebuah proyek alat tempur hibrida kapal-pesawat di era Uni Soviet. Kapal bersayap yang dijuluki monster laut di masanya itu kini hanya teronggok di Laut Kaspia. Rencana untuk menariknya ke daratan untuk dijadikan museum belakangan gagal.

Berita kedua yang terpopuler kami pilihkan soal Semburan Lumpur dan gas di kawasan Hutan Kesongo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Video dan kronologis semburan lumpur yang diduga menelan dan menenggelamkan belasan kerbau ini viral di media sosial. Kawasan itu ternyata memang sudah kerap memperlihatkan fenomena alam itu, mirip Bledug Kuwu yang sudah lebih dulu dikenal di daerah tetangganya.

Berita terpopuler ketiga datang dari pengumuman hasil seleksi calon mahasiswa baru Jalur Mandiri Institut Teknologi Bandung atau ITB. Sebanyak 1.513 dari total 22.750 pendaftar dinyatakan lolos jalur ketiga penyaringan calon mahasiswa baru program sarjana non-subsidi itu.

Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 28 Agustus 2020, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Ekranoplan Lun Class, Monster Soviet yang 'Tersandera' di Laut Kaspia

Selama perang dingin, Uni Soviet mengembangkan Ekranoplan, sebuah wahana hibrida kapal-pesawat dengan teknologi Wings in Ground Effect (WIG). Diberi tenaga turbojet, Ekranoplan bisa melayang cepat di atas gelombang laut. Satu yang kemudian berhasil dibangun adalah Ekranoplan Lun Class dan dibekali persenjataan anti kapal yang sangat mematikan.

Kini, Ekranoplan yang dijuluki Monster Laut Kaspia itu tinggal nama. Sejarahnya sudah memasuki bab akhir, yaitu masuk museum. Kapal bersayap ini sejatiya hendak dipindahkan dari Pangkalan Angkatan Laut Kaspiysk menuju sebuah taman yang akan dijadikan museum pada 31 Juli 2020. Namun upaya pemindahan tersebut masih terkendala ketika Lun Class gagal ditarik ke daratan dan akhirnya teronggok di bibir pantai Laut Kaspia.

Ekranoplan. Instagram/@lamastor

Kondisi tersebut tak ayal membuat Lun Class semakin terlihat buruk. Padahal, sekalipun hanya beroperasi singkat 1989 hingga 1990-an, Ekranoplan ini pernah menebar kengerian dengan kemampuannya 'terbang' meniti ombak hingga kecepatan mach 3 sambil membawa enam rudal anti kapal SS-N-22 Sunburn. Rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir ini dinilai lebih mematikan ketimbang rudal Harpoon milik Angkatan Laut AS.

2. Semburan Lumpur Kesongo Sudah Sering Terjadi, Mirip Bledug Kuwu

Semburan lumpur bercampur gas ternyata sudah kerap terjadi di kawasan Hutan Kesongo di Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Namun yang terjadi Kamis pagi, 27 Agustus 2020, diaku yang terbesar hingga viral di media sosial.

Kepala Polsek Jati, Polres Blora, Ajun Komisaris Bajuri, mengatakan semburan lumpur di kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Oro-oro Kesongo itu tak mengherankan. Itu sebabnya pula, dia menambahkan, lokasi yang sama telah menjadi kawasan destinasi wisata geologi di Blora.

Semburan lumpur di Kesongo, di Desa Gabusan, kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Foto: Istimewa

"Semburan lumpur sudah sering terjadi," katanya menunjuk ke lokasi di barat daya sekitar 60 kilometer dari Kota Blora tersebut, Kamis 27 Agustus 2020.

3. 1.513 Peserta Lolos Jalur Mandiri ITB, Siap Bayar UKT Rp 25 Juta plus Iuran

Institut Teknologi Bandung (ITB) mengumumkan hasil kelulusan jalur Seleksi Mandiri, Jumat 28 Agustus 2020. Sebanyak 1.513 dari total 22.750 pendaftar dinyatakan lolos jalur ketiga penyaringan calon mahasiswa baru program sarjana non-subsidi itu.

Diumumkan di laman usm1.itb.ac.id, data Direktorat Pendidikan ITB menyebut kalau seluruh peserta yang lolos itu berasal dari 29 provinsi di Indonesia. Mayoritas datang dari Pulau Jawa, yaitu 64 persen tercatat sebagai warga DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Kampus ITB. Kredit: ITB

ITB menetapkan kuota kursi dari jalur Seleksi Mandiri sebanyak 30 persen. Ini adalah program non-subsidi dan berbeda dari dua jalur lainnya, SNMPTN dan SBMPTN, yang masing-masing mendapat kuota kursi 35 persen di kampus itu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

22 jam lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Pakar Geologi Universitas Padjajaran Sebut IUP Bagai Harta Karun

1 hari lalu

Pakar Geologi Universitas Padjajaran Sebut IUP Bagai Harta Karun

Izin Usaha Pertambangan atau IIUP kalau dipandang dari sudut komoditas pertambangan itu seperti harta karun.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

1 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

1 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

2 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

3 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

6 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya