Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tua-tua Keladi Pesawat Mata-mata Amerika Dragon Lady

Reporter

image-gnews
Pesawat mata-mata Amerika Serikat yang terkenal, U-2 Dragon Lady tiba di Pangkalan Udara Osan, Pyeongtaek, Korea Selatan, 4 Desember 2017. Dragon Lady akan mengikuti latihan besar-besaran Angkatan Udara Amerika Serikat dan Korea Selatan, Vigilant Ace. AP/Ahn Young-joon
Pesawat mata-mata Amerika Serikat yang terkenal, U-2 Dragon Lady tiba di Pangkalan Udara Osan, Pyeongtaek, Korea Selatan, 4 Desember 2017. Dragon Lady akan mengikuti latihan besar-besaran Angkatan Udara Amerika Serikat dan Korea Selatan, Vigilant Ace. AP/Ahn Young-joon
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pesawat tua yang masih dipertahankan militer Amerika Serikat hingga kini adalah pesawat mata-mata U-2 yang dijuluki Dragon Lady. Jenis pesawat ini pernah ditembak jatuh dua kali oleh Uni Soviet di masa peran dingin lalu: pertama di Uni Soviet pada 1960 dan kedua selang dua tahun di wilayah udara Kuba.

Dua insiden itu pula yang menjadi momentum Amerika mengembangkan teknologi drone yang tak berawak. Tapi toh, meski ada catatan dan perkembangan itu, Dragon Lady masih terus disayang. Usia pakainya bahkan bisa lebih panjang ketimbang saudara mudanya sesama pesawat intai berawak, Blackbird SR-71, yang lebih canggih dan dengan catatan yang lebih bersih. Pesawat mata-mata yang terakhir itu telah lebih dulu dimuseumkan.

Baca juga:
CIA Buka Dokumen Rahasia Proyek Gagal Drone Spionase Aqualine

Pesawat mata-mata atau intai U-2 pertama dibangun pada 1954 oleh Badan Intelejen Amerika (CIA) dan Angkatan Udara Amerika. Dua tahun kemudian, pesawat dengan mesin tunggal ini mulai terbang melintasi Uni Soviet dan Eropa Timur di atas Terusan Suez, Mesir. Sejak saat itu, U-2 mulai dioperasikan hingga ke Asia.

Insiden ditembak jatuh terjadi pada pesawat U-2 yang dipiloti Gary Powers. Saat itu, 1960, pesawat sedang mengambil foto udara di wilayah Uni Soviet. Amerika sempat mengelak dengan mengatakan bahwa pesawat tersebut merupakan pesawat penelitian cuaca.

U-2 Dragon Lady merupakan pesawat intai warisan perang dingin. Pesawat ini tergolong dalam pesawat jet bermesin tunggal dan beroperasi di ketinggian. Dirancang oleh Lockheed Martin, yang juga merancang SR-71, dan diciptakan oleh maestro Clarence "Kelly" Johnson. Pesawat ini pernah beroperasi di wilayah Indonesia, saat operasi Trikora. Bahkan salah satu agen intel Indonesia yang beroperasi di Jepang, berhasil memperoleh hasil foto udara dari U-2 Dragon Lady. hufingtonpost.com

Pernyataan tersebut tidak diterima Uni Soviet yang kemudian merilis foto pilot U-2 beserta peralatan spionase di pesawat tersebut. Tidak sampai disitu, berselang dua tahun kemudian, Uni Soviet kembali menembak jatuh U-2, kali ini di wilayah Kuba.
Sejak insiden tersbut, militer Amerika mulai meragukan kemampuan Lady Dragon dalam melaksanakan misi pengintaian. Mereka juga mulai menyadari U-2 yang dapat terbang lebih dari 70 ribu kaki tidak cukup untuk bertahan dari rudal musuh begitu tertangkap radar.

CIA kemudian mengembangkan teknologi pesawat yang sulit dideteksi radar. Beberapa hasil dari proyek tersebut antara lain Lockheed A-12 dan Blackbird SR-71 yang mampu terbang lebih tinggi dengan kecepatan lebih superior pula.

Meski begitu, militer Amerika masih mengandalkan pesawat U-2 dalam beberapa misi meskipun hanya di daerah tertentu. Pada 1966, terdapat rekomendasi yang menyebutkan U-2 hanya bisa dikirim ke wilayah yang tidak memiliki rudal kendali udara, itu pun dengan persetujuan bagian pertahanan. Hal ini diperkuat dengan proposal yang dikeluarkan Badan Pengintaian Nasional Amerika (NRO) mengenai rencana pemantauan perbatasan Cina-Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu di antara alasan pesawat ini masih dipertahankan ialah biaya operasional yang lebih murah ketimbang Lockheed A-12 maupun Blackbird SR-71. Dalam satu jam penerbangan, U-2 menghabiskan biaya US$ 38 ribu, hampir setengah lebih irit dibandingkan A-12 dan SR-71.

Baca juga:
Rusia Percepat Produksi Si Pemburu, Drone Tempur S-70 Okhotnik

Selain itu, pilot penunggang Dragon Lady bisa membagikan data dan informasi secara langsung ke pangkalan. Ini memberi alasan lain pesawat itu masih diberi kesempatan hidup. Tercatat dalam kurun 2005 sampai 2015, Angkatan Udara AS sudah empat kali membatalkan rencana untuk memensiunkan pesawat ini.

Reruntuhan pesawat mata-mata U-2 "Dragon Lady" yang terjatuh setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Beale, Northern California, 21 September 2016. Angkatan Udara Amerika Serikat melaporkan satu pilot tewas dan satu lagi cidera setelah mereka keluar dengan kursi lontar. Hector Amezcua/The Sacramento Bee via AP

Pilot U-2, Mayor Travis Patterson, juga menyampaikan kalau keberadaan pilot manusia memiliki keunggulan karena lebih cepat dan lebih murah ketimbang drone-drone. “Saya bisa ditempatkan di mana saja di dunia, karena saya tidak perlu memprogram wilayah terbang baru,” ujarnya.

Patterson menambahkan, varian Dragon Lady U-2 yang sekarang masih dipertahankan tidak setua yang mungkin dibayangkan di kepala banyak orang. Menurutnya, sudah banyak bagian-bagian pesawat yang dimodifikasi. “Secara signifikan U-2 yang sekarang lebih kuat daripada yang asli yang anda lihat ketika Gary Powers terbang di atas Uni Soviet,” ujar Patterson.

MUHAMMAD AMINULLAH | ZW | BUSINESS INSIDER | THE DRIVE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

6 jam lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

Jadi sebelum membawa drone penting untuk mengetahui aturan yang berlaku serta negara mana saja yang melarangnya


Cerita Pengungkapan Ladang Ganja di Gunung Semeru, Ada Peran Petugas TNBTS

5 hari lalu

Foto udara yang menunjukkan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS). Foto: Dokumentasi Balai Besar TNBTS.
Cerita Pengungkapan Ladang Ganja di Gunung Semeru, Ada Peran Petugas TNBTS

Petugas TNBTS berperan penting dalam penemuan ladang Ganjar di lereng Gunung Semeru.


Polisi Turunkan Pasukan Anti-Drone untuk Pengamanan MotoGP Mandalika 2024

5 hari lalu

Sejumlah pembalap memacu kecepatan dalam Sprint Race MotoGP Mandalika di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 28 September 2024. Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia berhasil memenangi Sprint Race diikuti pembalap Ducati Lenovo Enea Bastianini dan pembalap Gresini Racing Marc Marquez. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Polisi Turunkan Pasukan Anti-Drone untuk Pengamanan MotoGP Mandalika 2024

Polda NTB menyampaikan potensi gangguan acara MotoGP Mandalika tidak hanya ada di darat.


Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Tim SAR Hentikan Pencarian Korban Lain

11 hari lalu

Petugas BPBD Kota Bekasi bersama anggota TNI mengevakuasi satu dari tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Dani Hamdani mengungkapkan bahwa ketujuh jenazah itu diduga merupakan remaja berusia belasan tahun. ANTARA FOTO/Rezas Ale
Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Tim SAR Hentikan Pencarian Korban Lain

Tim SAR telah mencari korban lain kasus 7 mayat di Kali Bekasi itu hingga radius 500 meter dari TKP, termasuk menggunakan drone.


Begini Wujud Mobil Terbang PTDI dan Vela, Sudah Sejauh Mana Proyek Drone Ini?

15 hari lalu

Wujud drone mobil terbang Vela Alpha yang ditampilkan dalam Bali International Air Show 2024. Dok. PT Dirgantara Indonesia
Begini Wujud Mobil Terbang PTDI dan Vela, Sudah Sejauh Mana Proyek Drone Ini?

PTDI dan Vela kedatangan mitra baru untuk pengembangan drone mobil terbang Vela Alpha. Purwarupanya yang berskala 1:3 sempat dipamerkan di Bali.


Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

16 hari lalu

Suasana Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 di Lapangan Gading Gunungkidul Yogyakarta, Selasa, 17 September 2024. Dok.istimewa
Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.


Drone dan Anjing Pelacak Polisi Pakai untuk Buru Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang

20 hari lalu

Penemuan jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu, 8 September 2024. Langgam/BPBD Padang Pariaman
Drone dan Anjing Pelacak Polisi Pakai untuk Buru Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang

Polda Sumatera Barat masih mengejar pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman


Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

21 hari lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

Intelijen Eropa membocorkan Rusia sedang memproduksi drone Kamikaze yang menggunakan mesin dari CIna.


60 Negara Dukung Cetak Biru Kecerdasan Buatan dalam Militer

24 hari lalu

Para pembicara termasuk Dr. Radha Plumb, Kepala Pejabat Digital dan Kecerdasan Buatan, Departemen Pertahanan AS (ketiga dari kiri), membahas penggunaan AI yang bertanggung jawab dalam sesi pleno di KTT Responsible AI in the Military Domain (REAIM) di Seoul, Korea Selatan, 9 September 2024. Yonhap via REUTERS
60 Negara Dukung Cetak Biru Kecerdasan Buatan dalam Militer

HRW mengkritik penggunaan Kecerdasan Buatan dalam serangan-serangan Israel ke Gaza.


Moskow di Serang Drone-drone Ukraina, 50 Penerbangan Dialihkan

24 hari lalu

Kaca gedung perkantoran yang rusak setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Rusia, 1 Agustus 2023. Militer Rusia mengatakan unit anti-pesawatnya telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan Moskow, namun satu pesawat tak berawak. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Moskow di Serang Drone-drone Ukraina, 50 Penerbangan Dialihkan

Ibu Kota Moskow diserang drone-drone Ukraina hingga menewaskan setidaknya satu orang. Puluhan penerbangan pun dialihkan.