Tekad dan Patih, Dua Banteng Jawa Pertama Dilepasliar di Habitat Alami

Reporter

Antara

Minggu, 6 September 2020 16:35 WIB

Banteng Jawa atau Bos javanicus hasil pengembangbiakan exsitu Suaka Satwa Banteng Taman Nasional Baluran yang dilepasliarkan ke habitat alaminya di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 3 September 2020. (ANTARA/HO-KLHK)

TEMPO.CO, Jakarta - Suaka Satwa Banteng Taman Nasional Baluran untuk pertama kalinya mengembalikan dua individu Banteng Jawa (Bos javanicus) ke habitat alaminya. Pengembalian atau pelepasliaran yang dilakukan pada Kamis lalu itu menjadi momen bersejarah untuk konservasi satwa jenis itu.

Pelepasliaran dilakukan terhadap Banteng Jawa jantan bernama Tekad yang lahir pada 9 Juli 2014 dan Patih yang lahir pada 23 Mei 2016 di taman nasional itu. Mereka dipindahkan dari hasil pengembangbiakan exsitu ke habitat alaminya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 5 September 2020, menerangkan kalau pergerakan kedua banteng tersebut akan terus dipantau secara digital menggunakan GPS Collar bantuan Copenhagen Zoo.

"Selain itu, pemantauan juga dilakukan secara manual dengan mengikuti pergerakan banteng dan mencatat mencatat perilaku banteng selama tiga bulan," katanya.

Wiratno menjelaskan, saat ini hanya tersisa kurang dari 5.000 ekor Banteng Jawa di habitat alaminya. "Namun, populasi banteng liar di Baluran selama lima tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan populasi yang menggembirakan," katanya.

Advertising
Advertising

Dari estimasi 44 sampai dengan 51 individu pada 2015, per tahun lalu telah meningkat menjadi 124 sampai dengan 140 individu. Estimasi populasi tersebut didapatkan dari analisa data jebakan kamera yang dilakukan setiap tahun.

Wiratno mengatakan jika saat ini kantong populasi utama Banteng Jawa di Pulau Jawa hanya tersisa di Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Ujung Kulon. Namun, taman-taman nasional itu sudah terisolasi oleh area pemukiman dan budidaya.

Sekelompok rusa melintas di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu 6 Januari 2019. Di Taman Nasional ini terdapat 26 jenis mamalia, dengan banteng sebagai maskotnya. TEMPO/Muhammad Hidayat

Dampaknya, tidak memungkinkan bagi banteng-banteng tersebut untuk saling terhubung yang dalam jangka panjang. Itu dianggap bisa menurunkan kualitas genetik dan berdampak pada berbagai hal, seperti penyakit genetik hingga potensi banteng menjadi kerdil.

Baca juga:
Harimau Sumatera Meresahkan Diperangkap Ternyata Kurus dan Malnutrisi

Taman Nasional Baluran juga terus melakukan upaya pemulihan populasi Banteng Jawa di alam. Salah satu upayanya yaitu dengan menurunkan ancaman kelestarian banteng, seperti menindak pelaku perburuan liar dan juga penanganan terhadap spesies invasif Acacia nilotica seluas 6.000 hektare yang telah mengganggu habitat banteng.

"Dengan kemampuan reproduksi yang relatif cepat, di mana hampir setiap tahun banteng mampu bereproduksi, optimisme populasi banteng dapat pulih di Taman Nasional Baluran sangat tinggi, disamping juga upaya untuk menyiapkan habitat ideal bagi banteng," kata Wiratno.

Berita terkait

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

2 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

7 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

7 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

9 hari lalu

Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes. Didik Hariyanto menyatakan dua orang telah menjadi tersangka dalam kasus perburuan badak bercula satu.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

11 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

12 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

12 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

13 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

18 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

27 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya