Tengkorak Aneh Temuan di Malang Ternyata Kepala Macan Tutul Jawa?

Selasa, 8 September 2020 08:15 WIB

Seekor macan tutul tertangkap kamera sedang berjalan di antara rimbunnya hutan di Taman Nasional Halimun-Salak. Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil. CIFOR

TEMPO.CO, Malang - Identifikasi awal telah dilakukan dengan cara pengukuran dan penimbangan terhadap tengkorak aneh temuan warga Malang, Jawa Timur. Sejak ditemukan pada Jumat lalu, tengkorak tanpa bagian mulut itu diduga milik hewan buas yang sudah punah, Harimau Jawa.

Pengukuran dan penimbangan dilakukan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Senin siang, 7 September 2020. Mereka melakukannya sebagai bagian dari cek fisik dan peninjauan ke lokasi temuan di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Hasilnya diketahui panjang rangka 15 sentimeter; lebar bagian belakang tengkorak 21 sentimeter dan bagian depan 8 sentimeter; tinggi rangka bagian belakang 13 sentimeter dan bagian depan 5 sentimeter, serta beratnya 8 ons atau 0,8 kilogram.

Berdasarkan hasil pengukuran dan penimbangan itu, maka diduga tengkorak tersebut merupakan kepala macan tutul jawa dan terlalu kecil buat ukuran kepala harimau jawa, ditambah pengamatan visual struktur tengkorak yang menjorok ke depan yang lebih mendekati kepala macan tutul.

Advertising
Advertising

Tengkorak yang diduga kepala hewan karnivora besar seperti Harimau Jawa diserahkan warga kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur di sekretariat Komunitas Kalimetro, Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Senin siang, 7 September 2020. Penyerahan segera diikuti penimbangan dan pengukuran sebelum diteliti lebih lanjut. TEMPO/Abdi Purmono

Dugaan itu dikuatkan oleh fakta masih adanya habitat Macan Tutul Jawa di Provinsi Jawa Timur. Di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) sendiri macan tutul masih ada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan pernah ditemukan memasuki tepian hutan yang berbatasan dengan permukiman penduduk di daerah Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Selain itu, macan tutul hitam (kumbang) masih ada di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang, berdasarkan hasil rekaman kamera penjebak. “Tapi kami tak bisa memastikan 100 persen," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo BBKSDA Jawa Timur Mamat Ruhimat.

Anggota tim Ekspedisi Eksplorasi Ranu Tompe saat bergerak ke dalam hutan di sekitar Ranu Tompe (7/10). Dari kegiatan ekspedisi ini ditemukan bekas tapak kaki, cakaran, dan kotoran macan tutul dan juga jejak yang diduga Harimau Jawa yang dikira sudah punah. TEMPO/Abdi Purmono

Dia menerangkan, tengkorak akan segera dikirim dan diteliti lebih lanjut di laboratorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI. "Nanti biar LIPI yang menelitinya untuk mengetahui ini kepala hewan apa tapi secara kasat mata seperti rangka kepala kucing besar, milik hewan yang dilindungi," kata Mamat.

Sebelumnya, saat sebatas ditunjukkan fotonya, peneliti Mamalia dan Pengelolaan Satwa Liar di Pusat Penelitian Biologi LIPI Profesor Gono Semiadi tidak berani memberikan jawaban langsung. “Sebab kami akan selalu membandingkannya dengan spesimen pembanding yang kami miliki,” kata Gono.

Tengkorak kepala hewan diduga kepala hewan karnivora besar itu ditemukan oleh Lulut Edi Santoso di dasar Kali Metro pada Jumat malam, 4 September 2020. Dia menemukannya saat susur sungai dan menduganya milik Harimau Jawa yang sudah punah. Dasarnya, kecocokan dengan penjelasan temannya yang pernah menemukan kotoran (feses) dan tapak harimau di kawasan hutan Gunung Kawi--hulu Sungai Metro.

Baca juga:
Di Ciamis, Macan Tutul dari Gunung Diincar Lalu Dijebak

Didik Raharyono, Direktur Peduli Karnivora Jawa yang telah meneliti Harimau Jawa selama lebih dari 20 tahun, mengatakan selalu terbuka kemungkinan penemuan harimau jawa baik hidup maupun mati meski sudah dinyatakan punah oleh beberapa lembaga nasional dan internasional. Apalagi banyak penduduk tepian hutan dan pendaki yang memberi kesaksian tentang pertemuan dengan satwa buas itu.

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

9 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

12 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

14 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

15 hari lalu

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

Chibicon menampilkan booth-booth menarik yang dipenuhi dengan produk dan karya unik dari para kreator lokal

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

20 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

24 hari lalu

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Senin, 8 April 2024 menyebabkan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

25 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya