Relawan Uji Vaksin di Bandung Positif Covid-19, Ini 2 Kemungkinan Sebabnya

Jumat, 11 September 2020 06:24 WIB

Kesibukan petugas medis saat memeriksa relawan yang akan menjalani uji klinis vaksin virus Corona di Puskesmas Dago, Bandung, Senin, 11 Agustus 2020. Uji klinis vaksin Covid-19 kepada relawan ini melalui beberapa tahap, seperti pemeriksaan kesehatan, tes usap dan penyuntikan vaksin. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran belum bisa memastikan soal relawannya yang positif terinfeksi Covid-19. Padahal sebelumnya, relawan itu telah mendapat dua kali suntikan vaksinasi produk Sinovac Biotech, Cina tersebut.

“Kami belum tahu apakah relawan itu dapat suntikan berisi vaksin atau hanya air plasebo,” kata Ketua Tim Riset Kusnandi Rusmil yang dihubungi Kamis, 10 September 2020.

Kusnandi menjelaskan dalam uji klinis ini terdapat dua kelompok relawan yaitu yang mendapat plasebo dan yang mendapat vaksin. Tim melakukan riset dengan prinsip observer blind atau tersamar. “Sehingga tidak diketahui mana yang dapat plasebo dan mana yang dapat vaksin,” ujarnya

Karena itu semua sukarelawan diminta wajib menerapkan protokol pencegahan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah. “Pada yang mendapat vaksin, kekebalan diharapkan paling cepat dua minggu setelah suntikan kedua,” kata dia merujuk kepada hasil uji klinis awal, tahap 1 dan 2.

Manajer Lapangan Tim Riset Eddy Fadlyana mengatakan ada kemungkinan relawan yang positif Covid-19 itu walau telah dua kali penyuntikan hanya mendapat air plasebo, bukan vaksin. Kemungkinan kedua adalah, jika relawan itu mendapat cairan vaksin, positif Covid-19 itu didapatnya pada masa inkubasi antara penyuntikan dan saat di mana imunisasi terbentuk.

Advertising
Advertising

Namun tim belum bisa membuka data relawan itu untuk memastikannya. Alasannya, seluruh relawan uji klinis masih akan dipantau kesehatannya selama enam bulan pasca suntikan kedua. “Sekarang belum bisa dibuka datanya, nanti setelah riset selesai enam bulan,” ujarnya.

Kusnandi sebelumnya memastikan riset uji klinis vaksin Sinovac Biotech dengan target 1.620 relawan tersebut akan jalan terus. Hingga Jumat pekan lalu sudah 460 dari total 1.620 orang relawan yang divaksinasi, 110 orang diantaranya telah lengkap dua kali penyuntikan.

Adapun seorang relawan itu didapati positif Covid-19 setelah menjalani swab test oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung karena diketahui punya riwayat pergi ke luar kota, yakni Semarang. Kepergiannya itu dilakukan di antara suntikan pertama dan kedua vaksinasi yang berjarak 14 hari.

Pada hari ke-15 setelah suntikan pertama atau sehari setelah suntikan kedua, relawan itu diperiksa oleh puskesmas sesuai program Dinas Kesehatan Kota Bandung dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga:
Peneliti Uji Vaksin di Bandung Bicara Beda Metode Sinovac dari AstraZeneca-Oxford

Eddy mengakui kalau tim riset tak lagi mewajibkan relawan swab test sebelum penyuntikan kedua. “Swab test hanya satu kali pada awal vaksinasi saja, sekali swab test Rp 1,5 juta,” kata dokter spesialis anak di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung itu.

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

10 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

4 hari lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

5 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

6 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya