Resep NSAID Perparah Pasien Covid-19 Dibantah Studi Terbaru

Jumat, 11 September 2020 22:28 WIB

ilustrasi minum obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal pandemi Covid-19, penggunaan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) dikhawatirkan menyebabkan pasien Covid-19 lebih parah. Namun, studi baru yang diterbitkan minggu ini di PLOS Medicine menemukan NSAID, seperti ibuprofen dan diklofenak, tidak memiliki efek samping pada pasien Covid-19.

NSAID merupakan obat antiradang yang biasanya digunakan untuk mengobati demam, nyeri, dan sakit. "Secara keseluruhan, risiko untuk semua hasil penelitian serupa antara pengguna dan non-pengguna ibuprofen dan NSAID lainnya," kata penelitinya, seperti dikutip Fox News, Kamis 10 September 2020.

Para peneliti dari University of Southern Denmark, Aarhus University Hospital, dan Danish Medicines Agency, mengumpulkan data lebih dari 9.000 penduduk Denmark yang positif terinfeksi virus corona Covid-19 antara 27 Februari hingga 29 April. Mereka melihat data terkait penggunaan NSAID, rawat inap, masuk ke ICU, ventilasi mekanis, mortalitas 30 hari, dan terapi penggantian ginjal akut.

Penelitian itu menyebutkan dari 9.326 orang, sebanyak 248 orang memiliki resep NSAID yang diisi dalam 30 hari setelah tes Covid-19 mereka positif. Para peneliti menyimpulkan tidak ada hubungan antara penggunaan NSAID dan hasil dari infeksi virus corona baru tersebut.

Peneliti memeriksa apakah penggunaan NSAID dikaitkan dengan mortalitas 30 hari dan hasil yang merugikan pada populasi orang positif SARS-CoV-2. "Penggunaan NSAID tidak terkait dengan peningkatan mortalitas 30 hari, sebuah temuan yang kuat dalam berbagai analisis tambahan," bunyi laporan penelitian itu.

Penggunaan NSAID juga tidak terkait dengan peningkatan risiko rawat inap, masuk ICU, ventilasi mekanis, atau terapi penggantian ginjal dalam analisis yang disesuaikan. Penelitian tersebut resmi dipublikasi pekan ini di dalam jurnal Plos Medicine.

<!--more-->

Peneliti juga mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Caranya dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit.

Dalam studi studi observasional itu, peneliti menemukan 6,3 persen dari mereka yang positif Covid-19 yang menggunakan NSAID meninggal, dibandingkan dengan 6,1 persen yang tidak menggunakan obat anti-inflamasi itu.

Dalam kelompok orang yang terinfeksi Covid-19 yang menggunakan NSAID, para peneliti menemukan 24,5 persen dirawat di rumah sakit dan 4,9 persen dirawat di ICU. Sementara itu, di antara mereka yang positif SARS-CoV-2 yang tidak mengkonsumsi NSAID, 21,2 persen dirawat di rumah sakit dan 4,7 persen dirawat di ICU.

Penelitian mencatat, mempertimbangkan bukti yang ada, tidak ada alasan untuk menarik penggunaan NSAID yang diindikasikan dengan baik selama pandemi SARS-CoV-2. "Namun, efek samping NSAID yang sudah mapan, terutama efek ginjal, gastrointestinal, dan kardiovaskular, harus selalu dipertimbangkan, dan NSAID harus digunakan dalam dosis serendah mungkin dan durasi sesingkat mungkin untuk semua pasien," kata para peneliti.

Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) melalui situs resminya menyatakan, tidak mengetahui bukti ilmiah yang menghubungkan penggunaan NSAID, seperti ibuprofen, dengan gejala Covid-19 yang memburuk. Agensi sedang menyelidiki masalah ini lebih lanjut dan akan berkomunikasi secara publik ketika lebih banyak informasi tersedia.

Baca juga:
Kasus Relawan Sakit di Uji Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Kata WHO

Namun, semua label resep NSAID memperingatkan bahwa aktivitas farmakologis NSAID dalam mengurangi peradangan, dan mungkin demam, dapat mengurangi kegunaan tanda diagnostik dalam mendeteksi infeksi. FDA juga merekomendasikan untuk mendiskusikan penggunaan NSAID dengan dokter yang merawat pasien Covid-19.

FOX NEWS | PLOS MEDICINE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

5 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

11 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

11 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

11 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

13 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

14 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

20 hari lalu

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

23 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya