LIPI Kembangkan Vaksin Merah Putih yang Tanpa Jarum Suntik

Reporter

Antara

Sabtu, 12 September 2020 22:49 WIB

Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan uji pra klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan lembaga itu baru akan dimulai pertengahan tahun depan. Menggunakan isolat virus, SARS-CoV-2, asli dari sampel Indonesia, rencananya, vaksin itu dikembangkan untuk bisa diberikan dengan metode semprot lewat hidung (spray).

Pemberian vaksin semprot dinilai lebih baik karena langsung menyasar jaringan mukosa yakni hidung atau mulut. "Karena virus SARS-CoV-2 pertama kali masuk melalui hidung atau mulut untuk menginfeksi tubuh," kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, salah satu peneliti dalam pengembangan vaksin itu, Jumat 11 September 2020.

LIPI merupakan satu dari lima lembaga yang sedang mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk Covid-19. Sebanyak empat lembaga lain adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.

Wien menuturkan uji pra klinis vaksin yang dikembangkan LIPI dilakukan terhadap hewan mencit untuk evaluasi pembentukan antibodi maupun respon sel T. Uji pra klinis itu akan dilakukan di laboratorium uji hewan biosafety level 3 (BSL-3) LIPI di Cibinong, Jawa Barat.

Lebih cepat daripada LIPI, uji pra klinis calon vaksin Merah Putih oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ditargetkan sudah selesai pada Desember. Saat ini, tim riset di laboratorium Eijkman sedang menunggu sel mamalia dan ragi untuk mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain.

Advertising
Advertising

Diharapkan, bibit vaksin sudah akan diperoleh pada Januari 2021. Bibit vaksin itu kemudian akan diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diformulasikan lebih lanjut untuk siap disuntikkan atau diujikan ke manusia pada Februari-Maret 2021.

Baca juga:
Cina Kembangkan Vaksin Covid-19 Semprot Lewat Hidung, Mulai Diuji Klinis

"Masih on the track, kalau kita perhatikan di timeline sampai dengan September ini memang masih sesuai dengan apa yang kita rencanakan," kata Amin Soebandrio, Kepala Eijkman.

Berita terkait

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

1 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

10 hari lalu

Pengamat Politik Unair Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Hasil Jika Berdasarkan Bukti Hukum dan Unsur Tekanan Politik

Pengamat politik Unair sebut sengketa pilpres bisa diterima jika berdasarkan bukti hukum di persidangan. Bagaimana jika sarat tekanan politik?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

14 hari lalu

5 Bidang Keilmuan di Unair Ini Dinilai Terbaik di Dalam Negeri, dari Akuntansi sampai Farmasi

sebanyak lima bidang keilmuan Unair menempati posisi 300 hingga 200 dunia. Posisi ini sekaligus menjadikan lima bidang keilmuan itu sebagai peringkat

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

18 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya