Cara Kampus ISI Yogyakarta Ospek Mahasiswa Baru, Pakai TikTok dan ala Youtuber
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 15 September 2020 06:11 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kampus Institut Seni Indonesia atau ISI Yogyakarta menerapkan cara unik memulai masa awal tahun ajaran baru 2020-2021 di tengah pandemi Covid-19. Ini yang seperti dilakukan oleh Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta.
"Untuk masa orientasi, pengenalan kampus oleh tiap fakultas digelar Rabu (16/9) besok secara daring tapi ada semacam sanksinya," ujar dekan fakultas itu, Irwandi, Senin 14 September 2020.
Sanksi yang dimaksud, ujar Irwandi, lebih berupa tugas. Bukan sanksi fisik seperti halnya orientasi pengenalan kampus atau ospek pada masa lalu. Tapi tugas yang bersifat hiburan agar kegiatan online dari pukul 08.00-17.00 WIB itu tak membosankan serta aman dari wabah Covid-19.
"Kami tak akan membuat pengenalan kampus sebagai tahap awal perkuliahan ini dalam nuansa formal-serius, yang hanya meminta mahasiswa duduk menghadap layar tanpa aktivitas. Tapi membuatnya lebih gembira, teknologi oriented dan interaktif," ujar Irwandi.
Dia mencontohkan, mahasiswa yang melakukan pelanggaran saat kegiatan berlangsung diberi sanksi membuat konten yang dianggap menggelitik di aplikasi yang sedang populer, TikTok. Konten itu wajib diunggah di feed akun instagram mahasiswa bersangkutan dan hanya boleh dihapus jika sudah ditonton sedikitnya 500 kali.
Baca juga:
Startup Yogyakarta Tawarkan Sentuhan Teknologi di Tambak Udang
Tujuannya, kata Irwandi, "Melatih mahasiswa tahan malu sambil mengenali aplikasi kekinian yang sudah wajib hukumnya bagi mereka yang mengambil kuliah di bidang ini."
<!--more-->
Irwandi menambahkan, kampus tidak akan membuat mahasiswa ke luar rumah atau membuat mereka mengeluarkan biaya hanya demi belanja atribut yang umumnya dilaksanakan saat orientasi mahasiswa baru. Tugas yang diterapkan menguji kepribadian dan kreativitas mahasiswa, serta melatih kepekaaan dengan kebiasaan belajar baru dari rumah, sembari tetap patuh protokol kesehatan,
"Semangat dari kegiatan ini intinya mengadopsi semangat merdeka belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan Nadiem Makariem," ujarnya.
Pembantu Dekan III Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Muhammad Fajar Apriyanto menambahkan, kegiatan pengenalan kampus secara daring hampir sehari penuh itu juga akan dibuat dalam bentuk talk show interaktif.
Mahasiswa dilarang keluar masuk room saat kegiatan online itu. Background mahasiswa saat online juga diatur sekreatif mungkin. Kamera perangkat yang dipakai harus selalu menyala alias tidak boleh hanya menampilkan nama peserta saja.
"Saat sesi makan juga dilakukan bersama, dengan menu-menu yang sudah diatur bagi peserta, dan menu makan itu harus terlihat dari layar perangkat masing-masing," ujarnya.
Baca juga:
Startup Yogyakarta Bikin Taksi Terbang, Begini Rupa Awalnya
Pembantu Dekan I Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Pamungkas Wahyu Setiyanto menambahkan dari kegiatan itu, mahasiswa diminta mengenali berbagai objek di rumahnya sendiri. Sehingga saat kegiatan daring itu, mahasiswa bisa diminta pergi ke dapur rumahnya untuk sekadar mencari bumbu dapur tertentu kemudian mengulas rasa bumbu dapur itu setelah sepuluh kali kunyahan ala seorang youtuber.