Penelitian Lanjutan di Situs Kumitir Ajukan Dana Rp 10 Miliar ke Kemendikbud

Rabu, 16 September 2020 02:00 WIB

Ekskavasi situs di kebun tebu di Desa Kumitir, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Agustus 2020. Di situs seluas total enam hektare itu diduga terkubur candi pendharmaan atau makam satu raja dari era Kerajaan Singasari dan Majapahit. FOTO/BPCB JAWA TIMUR

TEMPO.CO, Surabaya - Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan ekskavasi Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto bakal dilanjutkan akhir tahun ini. Menurut dia, Balai mendapat suntikan dana dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur untuk melanjutkan penggalian.

Ekskavasi Situs Kumitir yang diawali pada 4 Agustus lalu telah rampung pada 9 September kemarin. Tim peneliti yang dipimpin Wicaksono telah mengumumkan temuan awal berupa konstruksi istana dari yang semula diduga sebatas candi pendharmaan atau makam. Tapi itu diperhitungkan baru 30 persen dari situs seluas total enam hektare.

Semula Balai Cagar Budaya menunggu anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meneruskan penggalian dan mengupas bagian lain dari situs itu pada tahun depan. “Namun kami mendapat dukungan dari Dinas dan DPRD Jawa Timur untuk meneruskan ekskavasi tahun ini. Kalau tidak ada kendala, Oktober ini kami memulai lagi,” kata Wicaksono saat dihubungi, Selasa, 15 September 2020.

Wicaksono berujar awalnya Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur mengajukan anggaran Rp 10 miliar untuk mendanai keseluruhan eskavasi lanjutan. Biaya itu, kata dia, antara lain untuk mendeteksi titik-titik situs melalui perangkat lidar, geolistrik dan georadar. “Tapi karena ada Covid-19, anggaran yang disetujui tidak bisa banyak,” kata Wicaksono.

Selain itu, Balai Cagar Budaya masih menghadapi kendala pembebasan lahan di sejumlah titik situs. Menurut Wicak beberapa pemilik lahan belum bersedia melepaskan lahannya untuk kepentingan ekskavasi. “Ini juga menjadi masalah soal anggaran,” kata Wicaksono.

Advertising
Advertising

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Zakaria Kasimin mengimbuhkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya mengeluarkan anggaran Rp 1 miliar untuk eskavasi tahun ini. Tapi itupun untuk di dua tempat, yaitu Situs Kumitir dan Situs Sumberbeji yang ada di Jombang. “Rinciannya, Rp 800 juta untuk Kumitir, Rp 200 juta untuk Sumberbeji,” kata Zakaria.

Untuk Situs Kumitir, kata dia, konsentrasi penggalian bakal diarahkan ke sisi selatan. Sebab, pada eskavasi tahap pertama, batas-batas bekas bangunan yang diduga Istana Bhre Wengker dan pendarmaan Mahesa Cempaka di sisi barat, timur dan utara sudah dipetakan. “Ekskavasi tahap pertama itu baru menguak 30 persen dari situs seluas 6 hektare ini, langkah selanjutnya ke sisi selatan,” kata Zakaria.

Pamong budaya Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud, Abikusno, berujar Kementerian berkomitmen mendanai ekskavasi Situs Kumitir tahap kedua pada tahun depan. Anggaran yang telah disediakan, kata Abikusno, sama dengan ekskavasi tahap pertama, yakni Rp 700 juta.

Baca juga:
Teleskop Temukan Potensi Tanda Kehidupan Alien di Venus

“Dengan asumsi masa ekskavasi sama dan jumlah orangnya sama,” kata Abikusno yang juga anggota Kelompok Kerja Pengamanan dan Penyelematan Benda Cagar Budaya Bawah Air.

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

1 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

4 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

4 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

7 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya