Filipina Pilih Vaksin Covid-19 dari Cina atau Rusia Sebab Tak Minta Uang Muka

Reporter

Antara

Rabu, 16 September 2020 13:38 WIB

Seorang staf menunjukkan sampel vaksin COVID-19 nonaktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibu kota China, pada 10 April 2020. Kredit: Xinhua/Zhang Yuwei

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memilih memprioritaskan pembelian vaksin Covid-19 dari Rusia atau Cina. Menurut Duterte, perusahaan farmasi negara barat meminta uang muka untuk penawaran mereka dan itu membuatnya terganggu selain tak sejalan dengan ketentuan pengadaan barang di Filipina.

Duterte tidak menyebut perusahaan mana saja yang meminta uang muka seperti yang dimaksudnya itu. Namun, dalam pidato yang diberikannya Senin 14 September 2020, ia memperingatkan perwakilan perusahaan-perusahaan itu di Manila untuk pulang, "Atau akan saya akan tendang."

Duterte mengatakan UU tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Filipina melarang pemerintah membeli apa pun yang belum ada wujudnya atau belum diproduksi. Sedang yang dilakukan perusahaan farmasi itu disebutnya menginginkan uang muka sebelum vaksin yang sedang uji klinis itu dikirim nantinya.

"Mereka ingin kita membiayai riset mereka dan penyempurnaan vaksin. Jika seperti itu, kita semua bisa mati," katanya lagi.

Duterte optimistis bahwa negaranya yang kini melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara akan kembali normal pada Desember. Untuk itu dia menyatakan menggantungkan harapannya pada ketersediaan vaksin. "Kami akan memprioritaskan Rusia dan Cina asalkan vaksin mereka sebaik vaksin lainnya di pasaran," katanya lagi.

Advertising
Advertising

Duterte menunjuk Cina, yang katanya tidak seperti negara-negara lain yang meminta 'biaya reservasi' alias uang muka. Sedang dengan Moskow, Manila telah bersepakat untuk memfasilitasi uji klinis vaksin buatan Rusia, Sputnik V.

Sejauh ini Pemerintah Filipina disebutnya telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemasok calon vaksin bukan hanya dari Rusia dan Cina, tapi juga serta produsen obat AS Pfizer Inc dan Moderna Inc. Termasuk dengan raksasa bioteknologi Australia, CSL Ltd.

Terpisah, Pemerintah Uni Emirat Arab sudah langsung merestui penggunaan darurat vaksin Covid-19, enam pekan setelah uji klinis di negara Teluk Arab tersebut dimulai. Vaksin yang dimaksud adalah yang dikembangkan Sinopharm dari Cina.

Pengumuman itu muncul di tengah peningkatan kasus di UEA, yang melaporkan 1.007 kasus baru pada Sabtu pekan lalu--tertinggi sejak awal pandemi. Pada Senin, 14 September, negara itu mencatat 777 kasus tambahan.

Baca juga:
Setelah Malaysia, Filipina Konfirmasi Mutasi Virus Corona Lebih Menular

"Vaksin akan tersedia untuk para pahlawan pertahanan di lini terdepan kita yang paling berisiko tertular virus," kata National Emergency Crisis and Disaster Management Authority Uni Emirat Arab di akun resmi media sosial.

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

31 menit lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

3 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

10 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

11 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

13 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

15 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

20 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

23 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya