Uji Klinis Vaksin Covid-19 Rusia, 1 dari 7 Relawan Laporkan Efek Samping

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 19 September 2020 21:49 WIB

Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, pada 15 September 2020. Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin Covid-19. Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari tujuh relawan mengeluh mengalami efek samping dari suntikan Sputnik V, vaksin Covid-19 yang masih bersifat eksperimental. Uji klinis fase tiga atau final tengah berjalan atas vaksin yang dikembangkan Institut Riset Gamaleya, Kementerian Kesehatan Rusia, tersebut.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan lebih dari 300 dari 40 ribu relawan yang telah diumumkan sebelumnya telah mulai disuntikkan dengan Sputnik V hingga Jumat 18 September 2020. Dari 300 relawan pertama itu, sebanyak 14 persen dilaporkan mengalami lemas, sakit otot selama seharian, dan demam.

Tapi, menurut Mikhail, seluruh gejala tersebut menghilang pada keesokan harinya. Para relawan tersebut sejatinya akan menerima suntikan dosis kedua dari kandidat vaksin yang dikembangkan berdasarkan metode viral vector berbasis adenovirus itu dalam 21 hari ke depan.

Efek samping yang terjadi itu dipastikannya bersifat ringan. Dia menyebut istilah reaktogenik vaksin pasca penyuntikan. "Komplikasi itu telah ada dalam instruksi sebelum vaksinasi dan sudah diprediksi," katanya seperti dikutip dari kantor berita TASS.

Advertising
Advertising

Vaksin Covid-19 dari Rusia, Sputnik-V. REUTERS/Handout

Sputnik V belum melalui uji klinis fase tiga yang melibatkan sejumlah besar relawan ini saat disetujui otoritas di Rusia untuk didistribusikan. Uji klinis final Sputnik V baru dimulai di Moscow pada awal bulan ini.

Kalangan ilmuwan dunia sebelumnya telah memperingatkan bahaya penggunaan vaksin yang belum melalui uji keselamatan dan efikasi secara penuh. Mereka masih mempertanyakannya setelah hasil uji klinis awal, tahap 1 dan 2, belakangan dibeberkan Gamaleya.

<!--more-->

Dimuat di jurnal The Lancet, Sputnik V disebut tidak menyebabkan efek samping dan sebaliknya, memicu respons kekebalan tubuh pada 76 relawan. Tapi pertanyaan tetap datang dari sebagian kalangan ilmuwan karena apa yang mereka sebut data yang seragam di antara pasien.

Pernyataan Mikhail sendiri disampaikan setelah tercapai kesepakatan uji klinis dan distribusi Sputnik V di India--sekalipun itu belum diapruv oleh Drugs Controller General of India (DCGI). Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengatakan akan menyuplai 100 juta dosis vaksin setelah regulasi persetujuan dibuat di India.

Adapun pejabat pemerintahan India mengatakan persetujuan akan diberikan hanya setelah melalui kajian. Balram Bhargava, Direktur Jenderal Indian Council of Medical Research (ICMR), juga telah mengatakan bahwa komite pemetintah tingkat tinggi sedang mempelajari data-data dari uji klinis di Rusia.

RDIF kembali menyatakan pada Rabu lalu kalau vaksin Sputnik V aman. Vaksin itu disebutkannya berbasis viral vector dengan platform adenovirus yang sudah banyak dipelajari para peneliti dunia.

"Pengiriman bisa dimulai akhir 2020 segera setelah penyelesaian uji coba dan registrasi vaksin itu oleh otoritas di India," bunyi pernyataannya.

Baca juga:
Pasca Investigasi Relawan Sakit, AstraZeneca Diizinkan Lanjutkan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Hingga artikel ini dibuat, India memang sangat berharap keberadaan vaksin untuk bisa menghentikan laju penambahan kasus infeksi baru virus corona Covid-19. Saat ini India telah melaporkan lebih dari lima juta kasus (nomor dua terbanyak di dunia) dengan korban meninggal 82 ribu orang (nomor tiga di dunia).

HINDUSTAN TIMES | TIMES OF INDIA | JOHNS HOPKINS UNIVERSITY

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

55 menit lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

17 jam lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

23 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

2 hari lalu

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya