Aplikasi di Ponsel Ini Bisa untuk Analisis Genom Virus Corona Covid-19

Rabu, 30 September 2020 12:22 WIB

Ilustrasi PCR Test. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Garvan Institute of Medical Research, Australia, bekerja sama dengan University of Peradeniya, Sri Lanka, mengembangkan aplikasi di smartphone yang memungkinkan untuk analisis cepat genom SARS-CoV-2. Waktu yang dibutuhkan untuk analisis itu tak sampai setengah jam.

Aplikasi itu diberi nama Genopo dengan tujuan membawa aktivitas analisis genom virus corona penyebab Covid-19 sampai ke daerah-daerah terpencil di mana fasilitas kesehatan yang tersedia minim.

Seperti diketahui, perangkat nanopori yang mutakhir memungkinkan para ilmuwan memliki alat seukuran usb untuk membaca atau mengurutkan materi genetik dalam sampel biologis di luar laboratorium. Teknologi ini telah digunakan untuk pemantauan wabah Ebola di Afrika Barat, memprofilkan komunitas mikroba di Kutub Utara, dan menentukan evolusi virus corona selama pandemi saat ini.

Masalahnya, untuk menganalisis data mentah yang dikumpulkan masih memerlukan akses ke daya komputasi atau server berkapasitas besar. Ini karena ilmuwan perlu memecah banyak untaian rantai genetik DNA dan RNA menjadi satu urutan dan menunjukkan contoh variasi genetik yang menjelaskan bagaimana virus berevolusi.

Penulis studi Ira Deveson yang juga mengepalai Pusat Genomik Klinis, Genomic Technologies Group di Garvan Institute menerangkan, tidak semua orang atau ilmuwan memiliki akses ke sumber daya komputasi tersebut. "Tapi kebanyakan orang memiliki akses ke ponsel cerdasnya," ujar dia, seperti dikutip Phys, Selasa 29 September 2020.

Menurut Deveson, analisis genomik yang cepat dan real-time lebih penting saat ini daripada sebelumnya, sebagai metode utama untuk melacak penyebaran Covid-19. Itu artinya harus mampu lepas dari ketergantungan bukan saja kepada laboratorium canggih tapi juga pemrosesan komputer server kelas atas atau layanan cloud.

Baca juga:
UGM Kembangkan Tes Covid-19 Lewat Napas, Akurasi Uji 97 Persen

Advertising
Advertising

"Aplikasi kami membuat analisis genomik lebih mudah diakses, secara harafiah menempatkan teknologi ke dalam kantong para ilmuwan di seluruh dunia," kata dia menambahkan. Deveson dan koleganya melaporkan studi dari aplikasi Genopo itu dalam Jurnal Communications Biology.

<!--more-->

Insinyur Sistem Komputasi Genomik di Garvan Institute, Hasindu Gamaarachchi, menerangkan aplikasi yang dikembangkan dapat menjalankan alur kerja bioinformatika pada kumpulan data pengurutan nanopori yang diunduh ke ponsel cerdas. Proses rekayasa ulang yang dipelopori oleh Hiruna Samarakoon itu diperlukan untuk mengatasi sejumlah tantangan teknis karena berbagai kendala sumber daya pada smartphone.

"Aplikasi Genopo menggabungkan sejumlah alat bioinformatika yang tersedia ke dalam satu aplikasi Android, 'miniatur' untuk bekerja pada kekuatan pemrosesan perangkat Android," kata Gamaarachchi.

Baca juga:
Amerika Pilih Tes Covid-19 Pakai Antigen, Ini Bedanya dari Antiobodi dan PCR

Para peneliti menguji Genopo pada data sekuens mentah sampel virus yang diisolasi dari sembilan pasien Covid-19 di Sydney. Data juga melibatkan ekstraksi dan penguatan RNA virus dari sampel swab, mengurutkan DNA yang diperkuat dengan perangkat MinION dan menganalisis data di smartphone.

Mereka juga menguji aplikasi pada perangkat Android yang berbeda, termasuk model dari Nokia, Huawei, LG dan Sony.

Aplikasi Genopo membutuhkan waktu rata-rata 27 menit untuk menentukan urutan genom SARS-CoV-2 lengkap dari data mentah, yang menurut para penelitinya membuka kemungkinan untuk analisis secara real-time di lokasi pasien dirawat. Mereka juga menunjukkan bahwa Genopo dapat digunakan untuk profil metilasi DNA--suatu modifikasi yang mengubah aktivitas gen--dalam sampel genom manusia.

"Kami berharap ini akan membuat genomik lebih mudah diakses oleh peneliti untuk membuka informasi dalam DNA atau RNA untuk kepentingan kesehatan manusia, termasuk dalam pandemi saat ini," kata Deveson sambil menambahkan Genopo saat ini bisa diunduh melalui Google Play Store.



PHYS | COMMUNICATIONS BIOLOGY

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

3 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya