Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Pilih Tes Covid-19 Deteksi Antigen, Ini Bedanya dari Antibodi dan PCR

Reporter

image-gnews
Perawat Tina Nguyen, melakukan swab test pada warga yanh berada dalam mobil saat tes virus corona atau Covid-19 di Chinatown-Internatiomnal di  Seattle, Washington, 26 Maret 2020. Amerika Serika kini memiliki kasus positif virus corona terkonfirmasi tertinggi di dunia melebihi China dan Italia. REUTERS/Lindsey Wasson
Perawat Tina Nguyen, melakukan swab test pada warga yanh berada dalam mobil saat tes virus corona atau Covid-19 di Chinatown-Internatiomnal di Seattle, Washington, 26 Maret 2020. Amerika Serika kini memiliki kasus positif virus corona terkonfirmasi tertinggi di dunia melebihi China dan Italia. REUTERS/Lindsey Wasson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, Amerika Serikat masih yang terdepan dalam hal jumlah kematian Covid-19 dan terbelakang dalam hal kapasitas tes sampel untuk memetakan dan mengurangi tingkat penularan. Tapi itu mungkin akan segera berubah. Pada akhir Agustus lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah mengizinkan penggunaan alat tes Covid-19 seukuran kartu kredit.

Alat seharga $ 5 itu bisa mengeluarkan hasil tes hanya dalam 15 menit dan tidak perlu laboratorium ataupun mesin untuk pemrosesan sampelnya. Amerika Serikat membelanjakan uangnya senilai $ 760 juta untuk pengadaan 150 juta alat tes ini dari perusahaan kesehatan Abbott Laboratories yang bermarkas di Abbott Park, Illinois. Abbott, berdasarkan kontrak, sudah harus menyediakan 50 juta pertama dari alat itu per Oktober nanti.

Alat tes itu bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan protein spesifik--yang disebut antigen--asal permukaan virus corona Covid-19. Alat ini juga bisa mengidentifikasi bila seseorang sedang di fase puncak infeksi, yakni ketika virus di dalam tubuhnya berada dalam jumlahnya yang tertinggi.

Sebagian kalangan meyakini penggunaan alat tes ini secara massif bisa mengubah takdir AS dalam pandemi Covid-19. Rapid test antigen telah berperan kunci dalam strategi menahan penularan Covid-19 di negara lain seperti Italia dan India.

“Membuat tes lebih cepat, murah, mudah adalah tujuan saat ini--dan saya kira tes antigen adalah cara menuju ke sana," kata Martin Burke, seorang kimiawan di University of Illinois, Urbana-Champaign, yang juga mengembangkan rapid test. Dia menambahkan, “Ini memang bukan solusi yang sempurna, tapi ini yang tercepat yang kita dapatkan saat ini."

Pemeriksaan antigen memang jauh lebih cepat dan murah daripada tes paling sempurna dengan cara deteksi RNA virus langsung menggunakan teknik yang disebut reaksi rantai polimerase (PCR). Kelemahannya, tes antigen tak se-sensitif PCR yang mampu mendeteksi jumlah SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, dalam jumlah yang sangat kecil.

Tenaga medis di Laboratrium tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Tower 4 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Dokter dan tenaga medis harus dipastikan keamanan APD, mulai dari memakai hingga melepas melalui prosedur yang ketat untuk menghindari tertular virus Covid-19, selain itu petugas medis juga memerlukan usaha yang besar karena harus menahan panas hingga buang air kecil selama kurang lebih 8 jam lamanya. TEMPO/Nurdiansah

Perbedaan di antara keduanya menerbitkan peringatan dari sebagian ahli yang khawatir tes antigen tak akan banyak membantu di banyak negara di mana penularan telah terjadi luas. Tapi yang lain memandang sensitivitas yang lebih rendah bisa digunakan sebagai pelengkap.

Baca juga:
Hasil Uji Awal Vaksin Covid-19 Novavax Paling Dipuji Ilmuwan

Selama ini, beberapa orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 melalui tes PCR diketahui tidak lagi mampu menularkan virusnya kepada orang lain. Jadi, tes antigen dianggap bisa menggeser fokus untuk mengidentifikasi orang-orang yang mampu menulari yang lain (infectious).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

16 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

23 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

25 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

28 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.