Asesmen Gantikan Ujian Nasional, Yogya Desak Ini ke Pusat

Senin, 12 Oktober 2020 14:37 WIB

Petugas panitia menunjukan ruangan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Negeri 2 Ciamis, Jawa Barat, Senin 16 Maret 2020. Menurut Nadiem, alasan nomor satu prinsip dasar Kemendikbud adalah keamanan dan kesehatan siswa-siswa kita dan keamanan keluarga siswa-siswa itu, kalau melakukan UN di dalam tempat-tempat pengujian bisa menimbulkan risiko kesehatan." ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter tidak hanya dilakukan di jenjang kelas tengah pendidikan. Asesmen Kompetensi Umum sebagai pengganti dari pelaksanaan ujian nasional (UN) harus ada juga di kelas akhir.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DIY menyatakan secara prinsip tak mempermasalahkan kebijakan penghapusan ujian nasional dan menggantinya dengan Asesmen Nasional 2021 terdiri dari AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar tersebut. Alasannya, untuk kepentingan memetakan dan mengetahui proses belajar siswa di masing-masing sekolah.

Namun, Yogyakarta meminta agar asesmen itu dikaji ulang terkait sasaran pelaksanaannya. "Kalau AKM dan Survei Karakter di kelas tengah untuk tujuan perbaikan penilaian, di kelas akhir juga perlu sebagai alat bantu sekolah lanjutan menyeleksi penerimaan siswa baru," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga DIY Didik Wardoyo, kepada Tempo, Minggu 11 Oktober 2020.

Bagaimanapun juga, Didik mengatakan, jumlah sekolah terbatas. Sedangkan minat para siswa baru--walaupun dalam zona wilayah yang sama-- berbeda-beda sehingga perlu alat seleksi sebagai acuan. Selain, dia menambahkan, asesmen di kelas akhir penting sebagai stimulan untuk siswa terus berpacu dalam belajar.

Didik menekankan, pemerintah pusat perlu menyadari bahwa proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di jenjang pendidikan berikutnya butuh acuan dan parameter jelas. "Dengan adanya parameter dan terstandar jelas, maka tidak akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat," ujarnya.

Advertising
Advertising

Didik mencontohkan kegaduhan di masyarakat akibat tidak adanya alat ukur atau parameter yang jelas seperti saat daerah dipasrahi mengukur sendiri prestasi siswa melalui penilaian rapor. Padahal penilaian rapor itu di setiap sekolah seringkali subyektif.

"Jangankan tiap sekolah, wong beda guru saja penilaian rapor nya bisa berbeda jauh karena standarisasinya beda," katanya.

Baca juga:
Astronom: Viral Cahaya di Langit Tuban Mirip Fire Ball Hujan Meteor

Proses PPDB murni menggunakan ukuran jarak sekolah-rumah serta usia siswa, Didik berpendapat, berpotensi bermasalah. Dia menyebut persoalan seperti modus pindah tempat tinggal serta masalah terkait keadilan dan hak siswa. "Jadi asesmen nasional sebagai pengganti ujian nasional itu perlu juga di kelas akhir," ujarnya.

Menurut Didik, perihal penerapan asesmen nasional 2021 di kelas akhir ini sudah sempat dibahas dengan Kementerian Pendidikan dan sampai sekarang masih dikaji. "Kami belum tahu kapan akan diterapkan," ujarnya.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

13 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

15 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

6 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya