Gempa 7,5 M Ternyata Picu Tsunami 61 Sentimeter, Ini Kata Warga Alaska

Reporter

Terjemahan

Selasa, 20 Oktober 2020 21:46 WIB

Jalanan yang rusak usai diguncang gempa bumi di Anchorage, Alaska, 30 November 2018. Gempa pertama yang paling kuat berpusat di sekitar 12 kilometer di utara Anchorage. REUTERS/Jackson Martin

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan dini tsunami dikeluarkan pasca gempa magnitudo 7,5 mengguncang dekat Sand Point, Alaska, pada Senin sore 19 Oktober 2020, atau Selasa subuh waktu Indonesia. Pemodelan yang ada memprediksi ada dua gelombang tsunami yang datang, masing-masing terukur setinggi 1,3 meter, hingga sempat memicu gelombang evakuasi warga setempat.

Tapi, pemantauan di lapangan melaporkan sekitar 45,7 dan 61 sentimeter yang datang bersama gelombang pasang. National Weather Service Pacific Tsunami Warning Center (NWS PTWC) mengatakan peringatan dini tsunami yang diberikan kepada sebagian wilayah Alaska dan Hawai itu telah langsung dicabut pada Senin malamnya.

Scott Langley dari National Tsunami Warning Center menjelaskan peringatan dini berlaku untuk wilayah Alaska yang 'terpencil'. "Sedang untuk pantai Amerika dan Kanada lainnya di Pasifik, tidak ada ancaman tsunami," kata dia.

Episentrum gempa itu sendiri tercatat berada kurang dari 60 mil dari Sand Point, dekat Semenanjung Alaska di barat daya negara bagian Amerika Serikat itu. "Kami merasakannya cukup kuat kok," kata warga pekerja di sebuah klinik di Sand Point, Lorna Osterback, tentang gempa itu.

Osterback mengatakan warga di kotanya langsung mengungsi ke dataran tinggi hingga ancaman tsunami dipastikan tidak terjadi. Mereka menunggu selama sekitar 1,5 jam karena gempa 7,5 M sempat disusul dengan dua gempa lain berkekuatan 5,9 dan 5,8 Magnitudo. "Kami hidup di zona gempa. Saya besar di sini dan persistiwa seperti ini normal," kata Osterback lagi.

Advertising
Advertising

Jeanette Piniones Navales, warga Pulau Kodiak, mengungkap yang sama. Dia sempat membawa keluarganya ke dataran tinggi di Gunung Pillar untuk evakuasi setelah mendengar sirene peringatan dini tsunami berbunyi. "Itu adalah bunyi sirene keenam yang saya dengar sejak tinggal di kota ini 2014 lalu," katanya.

Baca juga:
Gempa di Mentawai Meningkat, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Paul Caruso, ahli geofisika di Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), juga mengatakan peristiwa gempa di wilayah itu bukan sesuatu yang aneh. Dia menerangkan, wilayah semenanjung itu tepat di atas zona subduksi Lempeng Benua Pasifik yang mendesak ke bawah Lempeng.

Sedangkan situs web Volcano Discovery melaporkan kalau lokasi gempa itu sama dengan gempa 7,8 M pada 22 Juli lalu. Pada kedua peristiwa gempa itu diyakini tak sampai menimbulkan kerusakan. "Terutama karena kepadatan penduduknya yang sangat rendah di wilayah itu."

CNN | 6ABC | VOLCANO DISCOVERY

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

2 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya