Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Warga Korsel Meninggal Setelah Suntikan Vaksin Flu

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 22 Oktober 2020 21:58 WIB

Staf medis menggunakan swab untuk mengambil sampel dari pengunjung di pusat tes 'drive-thru' virus corona COVID-19 di Pusat Medis Universitas Yeungnam di Daegu, Korea Selatan, 3 Maret 2020. Proses tes ini hanya memakan waktu kurang dari 10 menit. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu dalam beberapa hari terakhir, menurut laporan media resmi pemerintah dan media lokal.

Berita terpopuler selanjutnya tentang tiga gempa tektonik secara beruntun mengguncang wilayah selatan Banten selewat tengah malam hingga Kamis pagi, 22 Oktober 2020. Gempa terbaru muncul pada pukul 06.50 WIB dengan magnitud0 4,4. Guncangannya terasa dari Bayah, Banten sampai Sukabumi dengan intensitas menguat.

Selain itu, studi mengungkapkan kalau kadar antibodi dalam darah pasien Covid-19 ikut drop dengan cepat pada pekan-pekan setelah jumlah virus berkurang dalam tubuh dan gejala penyakit mereda. Hasil studi itu dimuat dalam mBio, jurnal umum Masyarakat Mikrobiologi Amerika, edisi 16 Oktober 2020, dan dikutip Scitech Daily.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Warga Korea Selatan yang Meninggal Setelah Suntikan Vaksin Flu Meningkat

Advertising
Advertising

Staf medis menggunakan swab untuk mengambil sampel dari pengunjung di pusat tes 'drive-thru' virus corona COVID-19 di Pusat Medis Universitas Yeungnam di Daegu, Korea Selatan, 3 Maret 2020. Proses tes ini hanya memakan waktu kurang dari 10 menit. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Sedikitnya 13 warga Korea Selatan meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu dalam beberapa hari terakhir, menurut laporan media resmi pemerintah dan media lokal.

Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan vaksin, bahkan walaupun pihak berwenang mengesampingkan kaitan antara keamanan vaksin dan kematian warga setelah disuntik vaksin.

Otoritas kesehatan pada Rabu, 21 Oktober 2020, mengatakan tidak memiliki rencana untuk menangguhkan program penyuntikan vaksin flu secara gratis kepada sekitar 19 juta orang, setelah penyelidikan pendahuluan terhadap enam korban jiwa tidak menemukan hubungan langsung pada kematian korban dengan vaksin.

Tidak ada zat beracun yang ditemukan dalam vaksin, dan sedikitnya lima dari enam orang meninggal yang diselidiki memiliki kondisi yang mendasari kematian mereka, kata para pejabat.

Para pejabat telah melaporkan sembilan orang meninggal setelah mendapatkan vaksinasi flu, dan kantor berita Yonhap melaporkan empat orang lainnya meninggal pada Kamis.

2. Kamis Pagi, Tiga Gempa Beruntun Guncang Selatan Banten Sampai Sukabumi

Ilustrasi gempa. geo.tv

Selewat tengah malam hingga Kamis pagi, 22 Oktober 2020, tiga gempa tektonik secara beruntun mengguncang wilayah selatan Banten. Gempa terbaru muncul pada pukul 06.50 WIB dengan magnitud0 4,4. Guncangannya terasa dari Bayah, Banten sampai Sukabumi dengan intensitas menguat.

Menurut keterangan dari petugas Stasiun Geofisika BMKG Bandung, pusat sumber gempa berlokasi di koordinat 6.98 LS - 106.32 BT atau di laut Samudera Indonesia. Jaraknya sekitar 9 kilometer arah tenggara Bayah, Banten. Gempa dilaporkan tidak menghasilkan tsunami.

Berkedalaman 10 kilometer, gempa yang tergolong dangkal itu getarannya terasa di Bayah hingga Pelabuhan Ratu, Sukabumi dengan skala intensitas III MMI. Guncangan gempa dirasakan orang di dalam rumah seakan ada truk yang melintas.

Sementara di daerah Cikembar, Sukabumi, dilaporkan gempa terasa lebih kuat dengan skala intensitas IV MMI. Selain terasa di dalam rumah, sebagian orang di luar juga merasakan getaran gempa dan bisa membuat gerabah pecah, jendela atau pintu berderik serta dinding berbunyi.

3. Studi Temukan Antibodi Drop Begitu Pasien Covid-19 Sembuh

Pasien sembuh Covid-19 mendonorkan plasma darahnya di Unit Tranfusi Darah PMI Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 29 Agustus 2020. Plasma darah itu , yang diharapkan berisi antibodi, nantinya akan diberikan kepada pasien yang masih sakit (plasma konvalesen). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.

Ketika belum ada terapi efektif Covid-19 yang telah disetujui semua kalangan, beberapa rumah sakit telah merawat pasiennya yang bergejala berat dengan plasma konvalesen. Ini adalah praktik donor antibodi lewat plasma darah pasien yang sudah sembuh.

Dicoba juga di Indonesia, belum ada bukti terapi ini efektif dalam sebuah uji yang acak. Namun beberapa studi retrospeksi memberi dugaan terapi ini bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit infeksi virus corona 2019 itu dan memangkas periode rawat inap di rumah sakit.

Masalahnya, satu hasil studi mengungkapkan kalau kadar antibodi dalam darah pasien Covid-19 ikut drop dengan cepat pada pekan-pekan setelah jumlah virus berkurang dalam tubuh dan gejala penyakit mereda. Hasil studi itu dimuat dalam mBio, jurnal umum Masyarakat Mikrobiologi Amerika, edisi 16 Oktober 2020, dan dikutip Scitech Daily.

Tim peneliti dalam studi itu menuliskan, jika memang terapi plasma konvalesen bisa efektif, maka plasma darah harus 'dipanen' pada periode spesifik setelah si pasien sembuh. Catatan disertakan di sana bahwa pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh tidak bisa langsung mendonasikan darahnya, tapi harus menunggu sampai setidaknya 14 hari untuk memastikan tubuhnya sudah bersih dari virus itu.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya