Relawan Vaksin Covid-19 Meninggal di Brasil adalah Dokter Muda, Ini yang Terjadi

Reporter

Terjemahan

Jumat, 23 Oktober 2020 10:15 WIB

Sejumlah sukarelawan menunggu namanya dipanggil saat akan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Media di Brasil mengungkap pada Rabu, 21 Okotber 2020, kalau seorang relawan peserta uji klinis Vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca dan University of Oxford, Inggris, meninggal. Meski dilaporkan kalau relawan itu termasuk penerima plasebo, bukan vaksin, kasus kematian relawan Vaksin Covid-19 itu adalah yang pertama yang terjadi di dunia.

Pelaksana riset uji klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Brasil, Institut Riset dan Pengajaran D’Or (IDOR) di Universitas Federal Rio de Janeiro, mengaku sudah ada kajian independen yang langsung dilakukan atas kasus kematian itu. Hasilnya menyimpulkan tak ada yang perlu dicemaskan dari keamanan vaksin itu dan uji coba pada manusia bisa dilanjutkan.

Baca juga:
Hentikan Sementara Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ini Kata Johnson & Johnson

Laporan media di Brasil menyebut relawan yang meninggal itu adalah seorang dokter berusia 28 tahun yang bertugas di unit perawatan darurat dan intensif di dua rumah sakit di Rio de Janeiro. Baru lulus dari Fakultas Kedokteran setahun lalu, dia langsung bekerja di garda terdepan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di negaranya itu sejak Maret lalu.

Sang dokter mati muda setelah tertular dan mengalami komplikasi akibat infeksi virus corona 2019 tersebut. "Kondisi kesehatannya baik-baik saja sebelum tertular penyakit itu," kata kerabat dan teman-temannya yang dikutip Harian O Globo.

Advertising
Advertising

Dokter itu disebutkan berada di antara relawan uji vaksin yang memang memprioritaskan mereka yang sehari-hari berisiko tinggi tertular Covid-19. Tapi sebagian media menyebutnya tidak menerima dosis vaksin yang sedang diuji, sedang sebagian lain menuliskan dia berada dalam kelompok kontrol dan menerima suntikan berisi air saja (plasebo).

Terpisah, otoritas kesehatan Brasil, Anvisa, mengaku telah mendapat informasi kematian relawan itu Senin. Sebagian laporan dari sebuah komite internasional yang mengkaji aspek keselamatan uji itu juga telah diterima. "Komite itu menyarankan uji klinis sebaiknya dilanjutkan," bunyi pernyataan Anvisa.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic

University of Oxford juga telah memberikan keterangan mengenai perkembangan di Brasil berdasarkan kajian yang sama. "Tidak ada yang perlu dicemaskan tentang keselamatan uji klinis," kata Joanna Bagniewska, juru bicara Oxford Vaccine Gorup, sambil menambahkan, "Seluruh insiden medis, apakah itu yang terjadi pada kelompok kontrol ataupun penerima vaksin, selalu dikaji secara independen."

Sedang AstraZeneca menambahkan bahwa kerahasiaan medis melarangnya untuk memberikan keterangan lebih detil mengenai para relawannya. Tindakan yang sama dilakukannya saat menghadapi kasus relawan di Inggris yang mengalami gangguan saraf.

Baca juga:
Begini Amerika Diam-diam Awasi Uji Klinis Vaksin AstraZeneca dkk

Dari kasus yang pertama itu, uji klinis yang sempat dihentikan telah bergulir kembali kecuali di Amerika Serikat. Saat itu University of Oxford dan AstraZeneca memastikan kasus terjadi bukan karena efek dosis vaksin yang diberikan.

BLOOMBERG | SCMP | BUSINESS INSIDER

Berita terkait

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

9 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

15 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

16 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

19 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

22 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

23 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

29 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

29 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

30 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

36 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya