FDA Rapat 9 Jam Bahas Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

Reporter

Terjemahan

Senin, 26 Oktober 2020 02:34 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis (VRBPAC) di Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA terlibat rapat virtual selama sembilan jam membahas izin penggunaan skala luas vaksin Covid-19 dengan hanya bukti efikasi dan keselamatan yang minimal. Emergency use authorization (EUA), istilah yang belakangan menjadi populer tersebut, bisa hanya menggunakan data awalan dari uji klinis vaksin.

Karena akan memangkas proses berbulan-bulan dari pemberian persetujuan yang standar, kebijakan mengambil jalan pintas itu diserahkan FDA kepada VRBPAC untuk dikaji baik-buruknya.

Rapat dengar pendapat yang bisa diikuti lewat YouTube itu diikuti anggota komite terdiri dari akademisi, perwakilan konsumen, dan ilmuwan pemerintah. Mereka berdebat alot tapi mengirim pesan yang cukup jelas kepada FDA: tahan diri.

Beberapa anggota VRBPAC mencemaskan pemberian izin darurat bisa berkontribusi kepada semakin berkembangnya keraguan publik terhadap vaksin Covid-19. Ini karena ikut berkembang adanya persepsi bahwa FDA telah mengkompromikan standarnya yang sudah terkenal tinggi.

Sheldon Toubman, seorang pengacara yang mewakili kepentingan konsumen di komite itu, menyerukan kepada FDA untuk tidak menerbitkan EUA bagi vaksin Covid-19. Alasannya, FDA harus tetap pada prosedur persetujuan yang sudah ada demi menghindari bertambahnya masalah kurangnya kepercayaan publik kepada vaksin.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Begini Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat Diawasi

"Hanya ada satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar," katanya dalam rapat Kamis, 22 Oktober 2020 itu. Dia menambahkan, "Dan jika kita melakukannya dengan salah, maka selesailah semua untuk bertahun-tahun ke depan yang membuat kita sulit lagi ke luar."

<!--more-->

Komite FDA itu juga mendiskusikan kemungkinan izin terlalu dini dari sebuah vaksin dapat mengganggu banyak uji coba vaksin Covid-19 yang masih berjalan saat ini, memoraporandakan upaya mendapatkan data efikasi dan keselamatan yang paling tegas dan meyakinkan. Dan beberapa anggota komite khawatir panduan paling terkini dari FDA utuk perusahaan vaksin yang mencari izin penggunaan darurat belum memiliki kriteria keselamatan yang cukup ketat.

Sebanyak empat kandidat vaksin terpilih dalam Operation Warp Speed--program percepataan pengadaan Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat--sedang dalam uji klinis terhadap sedikitnya 30 ribu relawan. Uji klinis menggunakan metode buta di mana setiap relawan tidak tahu apakah suntikan yang dberikan kepada mereka menerima vaksin atau plasebo.

Mereka didesain untuk berhenti ketika memiliki sekitar 150 kasus sakit, tapi badan pemantau independen akan memberitahu para penyelidik apakah sebuah vaksin kelihatannya bekerja baik pada 50 kasus dan lagi pada 100 kasus. Panduan yang dikeluarkan FDA pada Juni lalu menyatakan badan itu akan mempertimbangkan menerbitkan EUA untuk sebuah vaksin jika hasilnya menunjukkan efikasi sedikitnya 50 persen di setiap analisis itu.

Presiden Donald Trump telah berulang kali mendorong adanya izin penggunaan darurat untuk sebuah vaksin Covid-19 sebelum pelaksanaan pilpres 3 November, tapi FDA telah menepisnya. FDA mengeluarkan panduan kedua yang menambahkan sebuah syarati keselamatan: harus sudah berselang dua bulan sejak sedikitnya separuh jumlah orang dalam uji coba menerima seluruh dosis yang direncanakan, untuk melihat apakah ada efek samping yang muncul.

Baca juga:
AS Izinkan Uji Klinis Vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson Dilanjutkan Lagi

Beberapa anggota komite dan pakar menilai dua bulan belum cukup panjang dan meminta FDA menambahnya jadi sedikitnya enam bulan.

SCIENCEMAG

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

17 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

2 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

9 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

22 hari lalu

Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

Top 3 dunia, Israel ketar-ketir setelah Amerika Serikat mengancam akan mengubah kebijakannya jika bantuan tak diizinkan masuk ke utara Gaza

Baca Selengkapnya

Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

23 hari lalu

Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

Australia akan menunjuk penasihat khusus untuk bekerja sama dengan Israel dalam investigasi insiden di Gaza yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

23 hari lalu

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya