Kimiawan MIT Temukan Pertahanan Kunci Virus Corona untuk Diserang

Reporter

Terjemahan

Jumat, 13 November 2020 21:15 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kimiawan Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil mengidentifikasi struktur molekuler dari sebuah protein yang ditemukan dalam SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19. Protein ini, disebut protein amplop E, membentuk sebuah kanal kation tertentu dan berperan kunci dalam kemampuan virus menggandakan diri dan menstimulasi respons peradangan sel yang diinfeksi.

"Jika peneliti bisa menemukan cara untuk mengeblok kanal ini, mereka mungkin mampu mereduksi daya patogen si virus dan mengganggu replikasinya," kata Mei Hong, profesor kimia di MIT.

Laboratorium Hong memiliki spesialisasi mempelajari struktur protein yang terikat pada membran sel. Menggunakan spektroskopi resonansi magnetik nuklir, dia sebelumnya pernah mengembangkan sejumlah teknik untuk bisa mendapatkan informasi struktur setingkat atom yang akurat tentang protein di membran sel tersebut.

Ketika pandemi Covid-19 merebak di awal tahun ini, Hong dan mahasiswanya memutuskan untuk fokus kepada protesin virus corona jenis baru tersebut. Dia menyorot secara spesifik protein E , sebagian karena kemiripannya dengan protein virus influenza yang disebut kanal proton M2. Protein itu sudah lebih dulu dipelajarinya dan sama seperti protein E, M2 juga tersusun atas beberapa protein helikal.

Dalam studinya itu, Hong sekaligus menguji situs pengikatan dua obat untuk 'menyerang' dengan cara mengeblok kanal protein E. Keduanya adalah amantadine yang biasa digunakan untuk influenza, dan hexamethylene amiloride biasa untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Advertising
Advertising

Dari uji yang dilakukan, keduanya mengikat lemah saja sehingga tidak mampu menjadi penghalang efektif protein E. "Temuan kami bisa sangat berguna untuk ahli kedokteran kimia untuk mendesain struktur molekul alternatif yang menarget kanal ini dengan afinitas tinggi," kata Hong.

Dia menambahkan, "Jika penghambat yang lebih kuat bisa dikembangkan, mereka mungkin kandidat potensial untuk obat Covid-19."

Baca juga:
Inggris Tambah Aspirin di Eksperimen Obat Covid-19

Sarjana MIT, Venkata Mandala, adalah ketua tim studi itu yang hasilnya dimuat dalam jurnal Nature Structural and Molecular Biology terbit bulan ini. Dalam tim itu terlibat pula sejumlah peneliti dari University of Athens.

SCIENCE DAILY

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya